• Beranda
  • Berita
  • Jelang Natal, Pemkab Biak ajukan operasi pasar minyak tanah

Jelang Natal, Pemkab Biak ajukan operasi pasar minyak tanah

20 November 2019 10:42 WIB
Jelang Natal, Pemkab Biak ajukan operasi pasar minyak tanah
Warga Biak antrean membeli minyak tanah di salah satu agen minyak tanah toko terapung, Rabu (20/11).(ANTARA/Muhsidin)

Yang jelas pelaksanaan operasi minyak tanah sangat dinantikan warga Biak Numfor di berbagai kampung

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua mengajukan permintaan operasi pasar minyak tanah sebanyak 100 kiloliter kepada manajemen Pertamina Marketing Operasional Regional VIII Maluku, Papua Barat dan Papua dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut Natal dan Tahun Baru 2020.

"Surat permintaan pelaksanaan operasi pasar dari pemkab Biak Numfor telah saya teruskan kepada General Manager Pertamina MOR VIII di Jayapura,"ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Yubelius Usior di Biak, Rabu.

Ia mengakui, setiap pelaksanaan hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru kebutuhan bahan bakar minyak tanah di masyarakat berbagai kampung akan meningkat.

Dengan adanya peningkatan kebutuhan minyak tanah, menurut Kadisperindag Yubelius, Pemkab Biak Numfor melalui Disperindag setiap tahun telah membantu masyarakat dalam penyediaan bahan bakar bersubsidi untuk keperluan memasak.

"Yang jelas pelaksanaan operasi minyak tanah sangat dinantikan warga Biak Numfor di berbagai kampung."ungkap Kadisperindag Yubelius.

Menyinggung lokasi pelaksanaan operasi pasar minyak tanah, menurut Yubelius, sesuai rencana telah disediakan titik distribusi penjualan tertentu beberapa jemaat gereja dan tempat khusus disediakan Pemkab Biak Numfor.

Kadisperindag Yubelius berharap, permintaan kegiatan operasi pasar minyak tanah dapat dipenuhi sesuai dengan kuota yang diminta supaya pendistribusian bahan bakar bersubsidi dapat lebih banyak menyentuh kebutuhan warga setempat.

Berdasarkan pantauan ANTARA, pembelian bahan bakar minyak tanah di beberapa pangkalan agen penyalur minyak tanah sudah mulai langka karena adanya pengurangan pasokan dari pihak agen penyalur dari kuota sebelumnya.

Hal itu terlihat saat toko Terapung di kawasan kampung baru mendapat pasokan minyak tanah dari agen penyalur warga mulai antre berebutan untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi yang dijual seharga Rp3.500/liter.

Sementara untuk harga jual minyak tanah di pengecer pasar untuk satu jerigen ukuran lima liter minyak tanah dijual seharga Rp35.000 hingga 40 ribu dan ukuran air botol mineral 1,5 liter dijual Rp10.000.

Baca juga: Personel TNI gagalkan penyelundupan 500 liter minyak tanah
Baca juga: Warga Biak terbantu operasi minyak tanah kebutuhan Lebaran

 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019