Dalam sambutannya di peluncuran program "Bangkit by Google", Johnny menilai UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) sangat diperlukan negara dan berperan menjaga kedaulatan negara.
"UU Perlindungan Data Pribadi dan data digunakan untuk kepentingan negara. Mari kita pastikan Indonesia memiliki data centre yang terintegrasi," kata dia di sela-sela "Google for Indonesia", Jakarta Selatan, Rabu.
Untuk mendukung rencana tersebut, ia menyebut bahwa pihaknya akan bicara dengan negara-negara sahabat termasuk ahli teknologi untuk memastikan kedaulatan data yang ada di Indonesia maupun secara global.
Selain menyoroti keamanan data pengguna, mantan Sekjen Partai NasDem itu juga mengungkapkan beberapa target yang ingin dicapai pemerintah untuk kemajuan ekosistem dan infrastruktur digital Indonesia di masa yang akan datang.
Mulai dari kecepatan internet, aksesbilitas internet, revolusi jaringan hingga 5G, hingga mempersiapkan talenta-talenta sumber daya manusia yang siap bersaing di era digital.
"(Upaya pemerintah) Mula Palapa ring, menambah fiber optik dan ribuan base station untuk mempersiapkan Indonesia sebagai negara digital. Dan satu lagi, digital talent," kata Johnny.
"Keterserdiaan digital talent adalah keharusan. Di 2035, digital talent setidaknya 113 juta. Apabila Google mau (membantu) mengembangkan, kita pastikan digital talent terpenuhi," lanjutnya.
Ia berharap dengan upaya-upaya yang telah ia sebutkan itu dapat meningkatkan jumlah talenta digital atau master teachers di Indonesia yang mampu bersaing secara global.
Baca juga: Menkominfo buka Konvensi Nasional Pos dan Informatika
Baca juga: Asosiasi pusat data akan temui Menkominfo bahas transaksi elektronik
Baca juga: Kominfo terus pantau perkembangan kasus peretasan WhatsApp
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019