Awalnya, Gus Muwafiq berbicara mengenai pesta demokrasi yang dapat berujung politik uang.
"Pilpres itu kan terusan Pilkades. Dari Pilkades ada Pilbub, dari Pilbub ada Pilgub dari Pilgub ada Pilpres. Orang pesta demokrasi, maka sukur-sukur ada duitnya, khan gitu," kata dia.
KPK mengundang Gus Muwafiq dalam kegiatan "Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri".
Baca juga: Ulama : penghapusan kafir sesuai bahtsul masail NU
Baca juga: Tablig kebangsaan PCNU Bogor diisi ceramah Gus Muwafiq
"Yang tidak boleh khan money politic. Money politic urusan KPK sama polisi tetapi kan rakyat pintar namanya bukan money politic, uang bensin," ucap Gus Muwafiq.
Oleh karena itu, kata dia, KPK harus benar-benar cerdas membidik orang-orang yang terlibat dalam "money politic" tersebut.
"Maka untuk mensiasati seperti ini agar sesuai aturan main, aturan hukum. KPK harus benar-benar cerdas membidik yang seperti ini. Kalau tidak ada yang begini, KPK juga tidak punya kerjaan. Kalau tidak ada, tutup KPK itu," ujar Gus Muwafiq.
Sementara, Ketua KPK, Agus Rahardjo, mengungkapkan bahwa kehadiran Gus Muwafiq ke KPK untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Oleh karena itu, pimpinan mengundang Gus Muwafiq. Tujuannya supaya seluruh pegawai KPK menyadari itu, memperkuat integritas dan selalu hidup dalam toleransi yang kuat kemudian selalu tegaknya NKRI," ujar dia.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019