"Sebagaimana diketahui, kami gelar sayembara, mudah-mudahan kita bisa sampaikan pemenangnya, mudah-mudahan penetapan pemenangnya 23 Desember," ujar Basuki Hadimuljono di DPR RI di Jakarta, Rabu.
Setelah itu, lanjut dia, pihaknya akan menindaklanjuti desain ibu kota baru sebagai salah satu acuan pembangunan ibu kota negara.
Ia memaparkan ruang lingkup penilaian sayembara adalah gagasan desain yang meliputi desain kawasan inti pusat pemerintahan dengan luas area sekitar 4.000 ha, kawasan ibu kota negara dengan luas area kurang lebih 40.000 ha. Dan kawasan perluasan ibu kota negara dengan luas total area hingga sekitar 180.000 ha.
"Yang kita hitung berdasarkan indikator-indikator yang ada," ucapnya.
Basuki menambahkan terdapat 755 peserta yang mengikuti sayembara gagasan desain ibu kota baru negara. Setelah pengumuman pemenang, pihaknya akan menindaklanjuti desain itu.
"Peserta terbanyak dari Jakarta, yakni 197 peserta kemudian dari Jawa Barat, Jawa Tengah. Hampir semua provinsi mengikuti," katanya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Basuki juga mengatakan bahwa daerah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan calon lokasi ibu kota baru Indonesia itu bebas dari kandungan batubara.
"Sesuai dengan penelitian kami dengan Bappenas, yang mengandung batubara bukan di situ (Sepaku) tapi di sebelah timur, teluk," ujarnya.
Ia menambahkan pihaknya sudah menghitung kebutuhan anggaran prasarana dasar untuk mendukung pembangunan ibu kota baru, diantaranya drainase, air minum, dan energi.
"Kebutuhan anggaran prasarana dasar sudah kita hitung tapi masih kasar, kalau angka detailnya di desain nanti. Skema pembiayaannya nanti ada tim kami, nanti ada Pokja (Kelompok Kerja) Pembiayaan," katanya.
Baca juga: Basuki: PUPR akan menjadi instansi pertama pindah ke ibu kota baru
Baca juga: Presiden ingin ibu kota baru dibangun berkonsep "smart metropolis"
Baca juga: Perencanaan transportasi ibu kota baru kedepankan aspek manusia
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019