Maskot PON 2020 ada dua yaitu Drawa yang merupakan burung khas asli Papua yaitu cendrawasih serta Kangpo yang merupakan kependekan dari nama hewan kanguru pohon.
"Kedua maskot ini khas Papua. Untuk kanguru selama ini dikenal di Australia. Ternyata di Papua ada dan dikenal dengan kanguru pohon," kata Ketua Bidang 2 PB PON John Wei di sela pengenalan maskot PON 2020 Papua di TVRI Pusat Jakarta.
Baca juga: PLN Papua paparkan kesiapan pasokan listrik jelang PON 2020
Dengan diperkenalkannya maskot, menurut dia, persiapan PON 2020 dipastikan sesuai dengan tahapan. Ia berharap tidak ada lagi pihak yang ragu akan pelaksanaan PON di Bumi Cendrawasih yang bakal dibuka pada 20 Oktober 2020.
Tidak hanya pengenalan maskot, John Wei menegaskan bahwa apa yang menjadi tanggung jawabnya termasuk IT, pemasaran hingga keamanan ini juga sudah berjalan sesuai dengan tahapan dan dibuktikan pula dengan peluncuran website resmi PON 2020 Papua.
"Infrastruktur IT sudah kami siapkan dengan Telkom dan Telkomsel. Tapi ada rencana untuk kerja sama dengan provider lain," kata perwakilan bagian IT Kasiana Ramdhan.
Masalah IT memang menjadi salah satu yang krusial. Apalagi pertandingan PON 2020 bakal disiarkan secara langsung oleh TVRI. Bahkan televisi pemerintah ini sudah menyiapkan program khusus selama 120 jam.
Baca juga: Kementerian PUPR targetkan empat venue PON Papua rampung Juni 2020
"Kami telah ditunjuk menjadi media partner. Kami akan menyambut PON 2020 mulai awal dari akhir dan kami dukung dengan 3.000 lebih pemancar," kata Direktur Umum TVRI Tumpak Pasaribu.
Sementara itu, Sekretaris Umum PB PON Elia Loupatty mengatakan segala persiapan terus dilakukan termasuk pembangunan lokasi pertandingan. Pembangunan sendiri dijadwalkan tuntas pada Mei 2020.
"Keraguan yang ada kami tepis dengan pembangunan. Kami pastikan semuanya akan siap sesuai dengan jadwal," katanya saat dikonfirmasi.
PON XX Papua bakal mempertandingkan 37 cabang olahraga dengan 679 nomor yang dipertandingkan. Pertandingan sendiri bakal dipusatkan di Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019