Potensi letusan kecil Merapi masih ada

20 November 2019 18:52 WIB
Potensi letusan kecil Merapi masih ada
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida di Magelang, Rabu (20/11/2019). (ANTARA/Heru Suyitno)

Konsentrasi kita 'wedus gembelnya' itu, sebarannya ke mana sebagian besar dari arah selatan sampai ke utara. Kalau sekarang sebarannya ke arah selatan

Potensi letusan kecil Gunung Merapi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta masih ada, kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.

"Erupsi itu akan berulang terus, Gunung Merapi ini karakternya sangat lengkap dari yang erupsi kecil seperti sekarang sampai erupsi yang besar," katanya pada sosialisasi kondisi Gunung Merapi di Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Rabu.

Ia menyebutkan Gunung Merapi kaya tipe erupsinya, erupsi 2006 berbeda dengan 2010 dan yang sekarang erupsinya juga berbeda.

Menurut dia, tipe letusan Merapi, antara lain freatik yang terjadi pada awal 2018, 2012, dan 2014, kemudian letusan besar namanya suplinian, fulkanian, kemudian yang akhir-akhir ini eksplosif tetapi kecil.

Ia menuturkan letusan kecil-kecil seperti embusan kemarin tidak bisa dideteksi karena kecilnya, yaitu dari data-data seismograf dari data deformasi tidak kelihatan.

Baca juga: BPPTKG: Letusan Gunung Merapi berpotensi terus terjadi

Pascaletusan pada 17 November 2019, aktivitasnya sekarang sudah turun tetapi masih ada potensi letusan lagi karena volkanotektoniknya masih ada.

Hal itu ujar dia, menunjukkan adanya suplai dari dalam Gunung Merapi.

Ia menuturkan Merapi yang paling berbahaya awan panasnya maka harus menjadi kewaspadaan.

"Konsentrasi kita 'wedus gembelnya' itu, sebarannya ke mana sebagian besar dari arah selatan sampai ke utara. Kalau sekarang sebarannya ke arah selatan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat mengikuti terus informasi dari BPPTKG, sedangkan rekomendasi BPPTKG saat ini masih sama jarak tiga kilometer dari puncak tidak boleh ada aktivitas. 

Baca juga: Merapi keluarkan awan panas letusan setinggi 1.000 meter
Baca juga: Hujan abu tipis guyur dua desa di sekitar Gunung Merapi
Baca juga: Warga Selo Boyolali tidak terdampak hujan abu dari Gunung Merapi

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019