Hal tersebut diketahui berdasarkan laman apbd.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Pada 2016, DKI mengalokasikan dana sekitar Rp124,9 miliar untuk kajian dan pembangunan sembilan IPA SWRO di Pulau Payung, Pulau Kelapa Dua, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Sebira dan Pulau Lancang.
Kemudian pada 2017, Dinas SDA kembali menganggarkan dana sekitar Rp1,2 miliar untuk pembangunan beberapa fasilitas IPA SWRO.
Pada 2018, Jakarta menganggarkan dana sekitar Rp106 miliar untuk penyelesaian pembangunan tujuh IPA SWRO dengan rincian di Pulau Kelapa Dua sebesar Rp7,8 miliar dan Pulau Kelapa dan Harapan Rp30,95 miliar.
Baca juga: Masyarakat Kepulauan Seribu berharap SWRO dioptimalkan
Baca juga: Hujan tak kunjung turun, warga di Kepulauan Seribu kesulitan air
Di Pulau Panggang Rp17,4 miliar, Pulau Pramuka Rp11,9 miliar, Pulau Payung Rp4,8 miliar, Pulau Lancang Rp12,1 miliar dan Pulau Tidung Rp21,5 miliar.
Di tahun yang sama, DKI juga menganggarkan Rp4,6 miliar untuk pembayaran utang pembangunan sembilan IPA SWRO dalam agenda pelaksanaan 2016.
Pada 2019, DKI mengalokasikan dana sekitar Rp74,8 miliar dengan rincian pengelolaan sarana dan prasarana IPA SWRO sebesar Rp5 miliar serta pembangunan IPA SWRO Pulau Kelapa dan Harapan Rp30,97 miliar.
Selanjutnya, penyelesaian IPA SWRO Pulau Panggang Rp1,5 miliar, pembangunan IPA SWRO Pulau Pramuka Rp1,3 miliar, penyelesaian IPA SWRO Pulau Lancang Rp13,89 miliar dan penyelesaian IPA SWRO Pulau Tidung Rp22,30 miliar.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan hingga saat ini ada empat IPA SWRO yang sudah beroperasi di Kepulauan Seribu sejak 2018 yakni di Pulau Payung, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa serta Pulau Panggang.
Lalu pada tahun 2019 ini, Dinas SDA tengah dalam proses penyelesaian dan peningkatan tiga IPA SWRO lagi, yaitu di Pulau Tidung dan Pulau Lancang.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019