"Silaturahim dengan Prof Mahfud. Kan beliau dan saya udah agak lama nggak ketemu. Saya lagi banyak kegiatan di Kalimantan Selatan," kata Denny, usai bertemu Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Apalagi, Denny belum sempat mengucapkan selamat atas kepada koleganya di Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) Indonesia itu atas dilantiknya sebagai menteri.
"Jadi, lebih banyak kangen-kangenan, silaturahim. Saya belum sempat ketemu setelah beliau menjadi menko dan hari ini kesempatan untuk itu," ujarnya.
Denny mengaku tidak banyak membicarakan soal kebijakan politik hukum dan keamanan, apalagi soal ketatanegaraan dalam pertemuan itu karena Mahfud itu pasti jauh lebih paham.
"Saya bilang sama Pak Mahfud. Saya ini mau bantu Bapak tentang hukum tata negara, Bapak lebih ahli dari saya," katanya.
Jadi, kata dia, tidak ada pembahasan secara khusus dalam pertemuan mereka, melainkan hanya sekadar "sharing" dan melepas kangen.
"Enggak ada yang khusus. Ya, tadi kalau bicara politiknya sambil lalu aja. Yang lebih khususnya kangen-kangenan," katanya.
Selain itu, Denny juga sempat menjelaskan soal keputusannya maju pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel 2020 kepada Mahfud.
"Kita singgung sedikit lah. Bahwa memang lagi ada proses maju di Kalsel. Saya kasih gambaran kepada beliau tentang situasi di sana, tapi Prof Mahfud lebih paham lah," katanya.
Baca juga: PDIP beri restu Rosehan ikut Pilkada Kalsel
Baca juga: Mesin politik Pilkada Kalsel 2020 mulai panas
Baca juga: Golkar se-Kalsel dukung H Sahbirin Noor dua periode
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019