• Beranda
  • Berita
  • PFN akan buat bioskop rakyat di kawasan Kota Tua

PFN akan buat bioskop rakyat di kawasan Kota Tua

21 November 2019 18:48 WIB
PFN akan buat bioskop rakyat di kawasan Kota Tua
Jumpa pers Vital Voices Festival 2019 yang diinisiasi oleh Perum PFN, PT Asuransi Jasindo, PT Pesonna Indonesia Jaya di Jakarta, Kamis (21/11/2019) (ANTARA News/Maria Cicilia Galuh)
Perum Produksi Film Negara (PFN) bersama PT Asuransi Jasindo dan PT Pesonna Indonesia Jaya sedang membangun bioskop rakyat di Gedoeng Jasindo, kawasan Kota Tua yang rencananya beroperasi pada April 2020.

Gedoeng Jasindo merupakan gedung cagar budaya milik PT Asuransi Jasindo yang memiliki tiga lantai. Gedung yang cukup mewah ini rencananya akan dioptimalkan sebagai kegiatan perfilman, coworking space, kafe serta museum mini.

"Ada gedung yang luar biasa bagus, bisa dibikin dua layar bioskop. Kami ingin inisiasi gedung-gedung warisan budaya yang selama ini belum optimal," ujar Direktur Utama Perum PFN, Judith J. Dipodiputro dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Menurut Judith, antusias masyarakat untuk mengunjungi kawasan Kota Tua sangatlah besar. Namun biasanya, mereka hanya bisa berfoto dengan latar gedung Museum Sejarah Jakarta dan berkeliling naik sepeda.

Setidaknya dengan kehadiran bioskop rakyat, masyarakat bisa mendapat edukasi seputar film-film Indonesia.

"Nanti gedung itu kalau enggak dipakai untuk jadwal tayang, akan dipakai untuk pembinaan seperti sharing session," kata Judith.

Judith juga mengatakan bahwa bioskop ini nantinya akan menjual tiket dengan harga terjangkau yakni Rp15 ribu.

"Ngebayanginnya jangan kayak bioskop-bioskop besar dengan teknologi yang canggih. Ini bioskop rakyat, kita bikin yang sederhana saja. Harapannya tentu agar masyarakat bisa mengakses film-film Indonesia dengan harga terjangkau," jelas Judith.

Baca juga: PFN siap gelar Vital Voices Festival pada pertengahan Desember 2019

Baca juga: Perum PFN dan Komisi Informasi berencana buat film sejarah

Baca juga: Sinergi BUMN, PFN bangun Creative Hub perfilman


 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019