“Penyebab karhutla di kawasan Gunung Ile Mandiri belum diketahui, saat ini kami sedang selidiki,” kata Kepala Polres Flores Timur AKBP Deny Abraham ketika dihubungi ANTARA di Kupang, Jumat, terkait dengan penyebab karhutla tersebut.
Kapolres mengatakan bahwa peristiwa karhutla yang terjadi sejak Kamis (21/11) malam hingga Jumat api terus merambat.
Baca juga: Karhutla kembali melanda Gunung Ile Mandiri di Larantuka
Oleh karena itu, tim gabungan bersama BPBD dan Komando Distrik Militer (Kodim) Flores Timur juga ikut memadamkan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli menduga titik api muncul dari area menuju wilayah Watowiti di sekitar Kota Larantuka. Pada saat ini sudah merambat ke perbukitan, sekitar Lebao.
"Apakah ada oknum warga sengaja membakar rumput atau belukar dan membuat api tidak terkendali? Itu masih ditelusuri di lapangan," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Tagana Flores Timur dan BPBD setempat untuk melakukan pola pemadaman seperti peristiwa serupa yang terjadi sebelumnya.
Selain itu, Payong Boli juga telah memerintahkan Camat Larantuka dan Ile Mandiri untuk mengerahkan masyarakat untuk membantu pemadaman api supaya tidak makin meluas.
Baca juga: Kalbar dijadikan percontohan penanggulangan karhutla di Indonesia
Karhutla di kawasan Gunung Ile Mandiri ini terjadi yang kedua kalinya. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada bulan September 2019 di wilayah bagian paling timur Pulau Flores itu.
Selain kawasan Gunung Ile Mandiri, karhutla juga melanda sejumlah wilayah di kabupaten setempat, seperti kawasan Gunung Ile Lewotobi di Flores Timur daratan, puncak Gunung Ile Boleng di Pulau Adonara, dan perbukitan di Pulau Solor.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019