Artinya pencekalan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) diharapkan bisa segera dicabut.
"Mudah-mudahan bisa hadir (Rizieq pulang), semoga, ini kan pencekalan ya belum bisa di atasi, semoga bisa teratasi," ujar Awit saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Jika nanti pada akhirnya Habib Rizieq tak hadir, pihaknya dalam reuni akbar tersebut menjanjikan akan ada telekonferensi dengan Habib Rizieq.
"Paling seperti itu kalau tidak hadir ke reuni, tapi harapan kami hadirlah," katanya.
Baca juga: Panitia Reuni Akbar 212 tak permasalahkan Ahok jadi pejabat BUMN
Reuni Akbar 212 kali ini akan dimulai pukul 03.00 WIB diawali Shalat Tahajud dan subuh bersama, Maulid Nabi Muhammad SAW dan bermunajat kepada Allah SWT. Acara diperkirakan selesai sekitar pukul 09.30 WIB.
Awit mengaku telah mengantongi izin dari Kepolisian dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelenggarakan Reuni Akbar 212 di Monas.
"Kalau perizinan sudah selesai. Tinggal teknis saja seperti panggung dan 'sound' saja," ucap Awit.
Selain itu, Reuni Akbar 212 akan menggelar doa bersama agar negara Indonesia dilindungi dari penista agama.
"Kami tolak penista agama. Sebab penistaan agama masih terjadi lagi. Jadi jangan terjadi lagi menyinggung masalah agama. Agama apapun tidak boleh dinistakan," ujar Awit.
Baca juga: Anies: Pemprov pasif dan tidak berikan rekomendasi Reuni 212 Monas
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019