• Beranda
  • Berita
  • Lelang pembenahan Stadion GBT Surabaya ditargetkan Desember

Lelang pembenahan Stadion GBT Surabaya ditargetkan Desember

24 November 2019 09:16 WIB
Lelang pembenahan Stadion GBT Surabaya ditargetkan Desember
Pekerja melakukan perawatan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019). Stadion tersebut merupakan satu dari sepuluh stadion yang diusulkan PSSI sebagai tempat pertandingan Piala Dunia U-20 pada 2021. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur,  menargetkan lelang pekerjaan pembenahan menyeluruh Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di kawasan Pakal,  sebagai persiapan Piala Dunia U20 tahun 2021 ditargetkan dimulai Desember 2019.

Kepala Bidang Pembangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Kota Surabaya Iman Krestian di Surabaya, Minggu, mengatakan pekerjaan dengan volume besar di GBT agak banyak.

Baca juga: Pemkot Surabaya percepat proses pembenahan Stadion GBT

"Setelah melakukan lelang pada Desember mendatang, Januari 2020 diharapkan sudah ada pemenang lelang atau kontraktornya," katanya.

Adapun pembenahan di Stadion GBT mulai dari rumput lapangan, kursi tribun, lampu, toilet, lift, ruang pers dan lainnya.

"Perubahan-perubahan yang dilakukan hanya penyesuaian saja. Kita targetkan selesai dalam waktu enam bulan karena pekerjaannya sebenarnya tidak begitu rumit," tuturnya.

Baca juga: Wali Kota Risma inspeksi di luar Stadion GBT

Selain pembenahan di stadion kebanggaan arek-arek Suroboyo, Pemkot Surabaya juga membangun dua stadion pendukung di sekitar stadion.

Iman Krestian mengatakan agar proses perbaikan dan pembangunan berjalan seiring, pihaknya memisahkan jenis pekerjaan.

"Nanti ada pekerjaan yang sifatnya sangat teknis di GBT, kemudian ada yang arsitektural dengan menambah ornamen, serta sifatnya khusus ada lapangan latihan," katanya.

Menurut dia, apabila menunggu detail pekerjaan selesai semua dikhawatirkan pekerjaan utama akan tertunda. Untuk itu, proses pengerjaan diparalelkan berjalan sendiri-sendiri. "Kalau nunggu kematangan lahan dan pengurukan di lapangan pendukung bakal menghambat," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019