Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku menjajaki kerja sama dengan PT Petro Tekno dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola Blok Migas Abadi Masela bila nantinya beroperasi.Saya tidak ingin anak-anak kita kelak, hanya jadi penonton di rumah sendiri,
Plt Kadis Nakertrans Maluku, Melky Lohy, yang dikonfirmasi dari Ambon, Minggu, membenarkan, penjajakan kerja sama tersebut telah dibicarakan dengan CEO PT Petro Tekno, Sarwono Satrio, di Ambon pada 21 November 2019.
"Langkah ini menindaklanjuti keinginan Gubernur Maluku, Murad Ismail yang mendorong pembebasan lahan dan pengurusan Amdal yang dijadwalkan pada 2019 - 2022, dimajukan selesai 2020," ujarnya.
Pertimbangan Gubernur, bila pembebasan lahan dan Amdal selesai 2020, maka Blok Migas Masela bisa berproduksi pada 2025 dan Maluku berhak menerima hak partisipasi (PI) 10 persen.
Baca juga: Blok migas Masela bisa beroperasi 2025
Melky mengatakan, penjajakan kerja sama dengan PT. Petro Tekno merupakan salah satu kesiapan Pemprov Maluku menyikapi pengelolaan Blok Masela yang membutuhkan tenaga kerja siap pakai di masing-masing formasi.
"Kami harus menyiapkan SDM yang andal dan berkualitas, sesuai kualifikasi kebutuhan struktur maupun tenaga kerja yang ada di pasar kerja, makanya menjajaki kerja sama dengan PT Petro Tekno karena memiliki kualifikasi di bidang tersebut," kata Melky.
Karena itu, menurut dia, pihaknya melalui Gubernur Murad telah menyurati SKK Migas dan Inpex meminta agar menyampaikan kebutuhan tenaga kerja dan kualifikasi yamng dibutuhkan untuk pengelolaan Blok Masela.
"Pemprov Maluku melalui koordinasi dengan Pemkab/Pemkot perlu mengetahui kebutuhan tenaga kerja maupun kualifikasi pengelolaan Blok Masdela agar mempersiapkan SDM sejak dini," ujar Melky.
Baca juga: SKK Migas koordinasikan tenaga kerja lokal dengan pemerintah daerah
Dia mengemukakan, saat pertemuan dengan PT. Petro Tekno CEO-nya, Sarwono memprakirakan pengelolaan Blok Masela membutuhkan sedikitnya 73 ribu tenaga kerja, terutama di bidang konstruksi, pertanian, peternakan dan penunjang.
"Jadi SDM yang telah disiapkan, baik oleh Pemprov Maluku serta Pemkab Kepulauan Tanimbar maupun Maluku Barat Daya (MBD) selama tiga tahun teraklhir ini setelah mereka menamatkan pendidikan akan menjalani pelatihan khusus sesuai kualifikasi kebutuhan tenaga kerja pengelolaan Blok Masela," tandas Melky.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Murad Ismail mengimbau, para Bupati dan Wali Kota se-Maluku agar memanfaatkan potensi sumber daya alam berupa gas abadi Blok Masela yang tersedia bagi kesejahteraan masyarakat.
Dia mengatakan, tidak menginginkan anak-anak Maluku hanya menjadi penonton di negeri sendiri. "Saya tidak ingin anak-anak kita kelak, hanya jadi penonton di rumah sendiri," tegas dubernur.
Baca juga: Pengamat sambut gembira NTT dapat 5 persen dari Blok Masela
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019