Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah terendam banjir
Dua nagari (desa adat) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dilanda banjir dan tanah longsor akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada Minggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Muhammad Lutfi AR di Lubukbasung, Minggu, mengatakan banjir itu terjadi di Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari.
Akibatnya sekitar puluhah rumah milik warga digenangi air disertai lumpur. "Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah terendam banjir dan kerugian materil," katanya didampingi anggota Pusdalop BPBD Agam, Ade.
Selain di Sitanang, tambahnya, tanah longsor juga terjadi di Koto Baru, Nagari Koto Tuo, Kecamatan Ampekkoto. Akibatnya longsor menutupi sebahagian akses jalan dengan tinggi satu sampai 1,5 meter dan panjang tiga meter, sehingga jalan hanya bisa dilewati kendaraan dengan sistem buka tutup.
Baca juga: 3 lokasi longsor tutup jalan Padang Pariaman-Agam
Material longsor sedang dibersihkan oleh tim gabungan BPBD, Satpol PP Damkar, Polri, TNI, KSB, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari dan masyarakat.
"Dalam waktu dekat material longsor sudah selesai dibersihkan, sehingga akses lalulintas menjadi normal," katanya. Ia menambahkan, banjir dan longsor akibat curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak Minggu (24/11) sore.
Dengan kondisi itu, pihaknya mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara mengungsi ke daerah aman. "Segera mengungsi ke rumah tetangga yang aman dari banjir, longsor dan lainnya, agar tidak menjadi korban," katanya.
Baca juga: Material longsoran timbun jalan Agam-Bukittinggi Sumbar
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019