Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang terus didorong untuk "melek" digital agar mampu bersaing dalam mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan berbagai aplikasi untuk memudahkan mereka.Peningkatan kemampuan digital ini kami wadahi dalam workshop yang juga merupakan rangkaian dari program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) sekaligus membuka wawasan literasi keuangan pengelola dan pemilik UMKM
Plt Kabag Perekonomian Pemkot Malang Rinawati, Senin, mengatakan pihaknya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Jagoan Indonesia memberikan kesempatan bagi 46 pengusaha UMKM di daerah itu untuk menambah dan meningkatkan kemampuan digital mereka.
"Peningkatan kemampuan digital ini kami wadahi dalam workshop yang juga merupakan rangkaian dari program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) sekaligus membuka wawasan literasi keuangan pengelola dan pemilik UMKM," kata Rinawati.
Rinawati mengemukakan workshop untuk mendorong UMKM melek digital tersebut, sudah dilakukannya bersama OJK dan Jagoan Indonesia bertempat di DILO Telkom Kayutangan (23/11). Ada 46 pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas RPMR (Rumah Perubahan Malang Raya) berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Menurut Rinawati, workshop ini merupakan rangkaian program kerja TPAKD dalam mendorong literasi keuangan masyarakat.
Melalui workshop ini peserta mendapatkan materi tentang pemanfaatan dunia digital dalam pengembangan usaha UMKM melalui pemanfaatan aplikasi pembukuan keuangan, aplikasi pembayaran serta tips dan trik pemasaran produk.
Sementara itu, pendiri Jagoan Indonesia Diaz Satria di sela pendampingan workshop menyatakan bahwa UMKM Kota Malang memiliki potensi besar untuk menguasai pasar, khususnya UMKM sektor kuliner atau olahan makanan.
"Hanya perlu penguatan di sisi branding dan packaging. Tidak bisa hanya bergerak secara konvensional. Harus dibangun kemasan yang memberikan daya magnitudo agar konsumen langsung tertarik dan terpikat, pola pemasaran juga harus bergaya milenial. Kota Malang, saya pikir punya potensi di ekonomi kreatif digital. Ini yang harus disandingkan dengan para pelaku UMKM," ujar Diaz.
Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji merespons positif kegiatan workshop yang mendorong UMKM melek digital dan literasi keuangan tersebut.
Menurut pria pegiat olahraga bulu tangkis ini, jargon UMKM naik kelas harus diejawantahkan dengan sentuhan-sentuhan marketing 4.0.
"Komitmen membangun ekonomi kreatif adalah salah satu tools dan instrumen untuk menjadikan UMKM kita makin kuat serta menguasai pasar," ujar Pak Aji, demikian Walikota Malang akrab disapa.
Baca juga: Pemda diminta melek aplikasi dan digital online untuk dukung pariwisata
Baca juga: Kemenkominfo targetkan 200 desa melek digital
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019