• Beranda
  • Berita
  • Negara lain pelajari PKH bukti Indonesia berhasil turunkan kemiskinan

Negara lain pelajari PKH bukti Indonesia berhasil turunkan kemiskinan

25 November 2019 14:10 WIB
Negara lain pelajari PKH bukti Indonesia berhasil turunkan kemiskinan
Menteri Sosial Juliari Peter Batubara (tengah) bertemu dengan delegasi Nigeria di Kementerian Sosial di Jakarta. Senin (25/11/2019) yang tertarik untuk mempelajari Program Keluarga Harapan (PKH) (ANTARA/Desi Purnamawati)
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan kehadiran delegasi dari Nigeria untuk mempelajari Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterapkan pemerintah membuktikan bahwa program tersebut dinilai berhasil terutama dalam menurunkan kemiskinan.

"Kehadiran mereka ke sini untuk mempelajari program-program, ini membuktikan bahwa program kita itu dianggap yang berhasil," kata Juliari usai menemui delegasi Nigeria yang mengunjungi Kementerian Sosial di Jakarta, Senin.

Menurut Juliari, keberhasilan PKH dalam menurunkan kemiskinan tersebut juga diakui oleh Bank Dunia, sehingga layak menjadi contoh bagi negara lain yang juga akan menerapkan program serupa.

Baca juga: Juliari sebut Program Keluarga Harapan jadi ujung tombak Kemensos

"Jadi pengakuan ini bukan dari kita sendiri tapi oleh Bank Dunia sehingga teman-teman dari Bank Dunia mempelajarinya," tambah dia.

Delegasi Nigeria sebelumnya pada November 2018 juga sudah datang ke Indonesia untuk mempelajari menerapkan bantuan tunai bersyarat (cash conditional transfer/CCT) atau di Indonesia disebut PKH.

Sebelumnya sebanyak 14 negara telah melakukan studi keberhasilan PKH antara lain Malaysia, Philippine,Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan dan Azerbaijan.

Baca juga: Efektivitas penyaluran masih jadi tantangan Program Keluarga Harapan

Program Keluarga Harapan merupakan program prioritas pemerintah yang dilaksanakan Kementerian Sosial yang berdampak pengurangan kemiskinan dengan menjangkau 10 juta KPM. Anggaran PKH sejak 2014 meningkat secara drastis dari Rp5,6 triliun di 2014 menjadi Rp34,4 triliun pada 2019.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka kemiskinan pada September 2018 turun menjadi 9,66 persen dari sebelumnya Maret 2018 sebesar 9,82 persen. Dengan angka penurunan tersebut maka jumlah penduduk miskin sebesar 25,67 juta orang dari sebelumnya 25,95 juta orang.

Pada Maret 2019, kemiskinan turun menjadi 9,41 persen atau turun 0,25 persen poin terhadap September 2018 dari total penduduk atau sebanyak 25,14 juta penduduk.

Selain itu, berdasarkan survei MicroSave Consulting Indonesia yang merupakan lembaga independen milik Bill and Mellinda Gates pada 2019 juga menunjukkan PKH memberikan dampak positif bagi prestasi anak penerima bantuan, serta mendorong kehadiran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ke sarana pelayanan kesehatan.

Baca juga: Penempelan stiker bansos PKH di Penajam terus berlanjut

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019