• Beranda
  • Berita
  • Miliarder Michael Bloomberg tantang Trump di Pilpres 2020

Miliarder Michael Bloomberg tantang Trump di Pilpres 2020

25 November 2019 15:37 WIB
Miliarder Michael Bloomberg  tantang Trump di Pilpres  2020
Mantan Walikota New York City dan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat 2020 Michael Bloomberg berbicara di Institute of Politics di Saint Anselm College di Manchester, New Hampshire, A.S., (29/1/2019). ANTARA/REUTERS/Brian Snyder/aa.
Miliarder media Michael Bloomberg akan terjun ke dalam bursa pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat, Minggu, dengan tujuan mengalahkan sesama warga New York Donald Trump pada pemilu 2020.

Bergabungnya Bloomberg ke dalam persaingan ini mencerminkan keraguannya bahwa siapa saja dari 17 calon dari Partai Demokrat lainnya dapat menggeser presiden dari Partai Republik itu.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk mengalahkan Donald Trump dan membangun kembali Amerika," kata mantan Republikan berusia 77 tahun itu, melalui pernyataan peluncuran kampanyenya.

"Kami tidak lagi dapat menanggung empat tahun tindakan tidak etis dan sembrono Presiden Trump," katanya.

Langkah tersebut mewakili tentang Bloomberg, yang mengatakan pada Maret bahwa ia tidak berniat menjadi presiden. Ia akan bersaing dengan mantan presiden Joe Biden dan Wali Kota Pete Buttigieg dari South Bend, Indiana untuk menjadi alternatif moderat bagi Senator AS yang liberal Elizabeth Warren dan Bernie Sanders.

Bloomberg, pendiri sekaligus CEO perusahaan media terkemuka Bloomberg LP dan juga seorang dermawan ternama, memiliki keunggulan finansial dibanding pesaing lainnya di Demokrat. Hal itu terlihat saat ia menghabiskan sedikitnya 31 juta dolar AS dalam iklan di TV yang akan ditayangkan di seluruh negara bagian selama dua pekan ke depan, kata juru kampanye.

Taipan tersebut berhasil menggaet sekutu dalam partai tersebut dengan advokasi dan kedermawanan dalam perubahan iklim dan dalam memerangi kekerasan senjata, menggelontorkan jutaan dolar ke sejumlah kelompok yang mendorong UU senjata yang lebih ketat.

Bloomberg akan menghadapi kerugian yang signifikan karena terlambat memulai, yang berarti ia akan mengejar pesaing yang telah mengumpulkan staf kampanye selama beberapa bulan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Michael Bloomberg akan "nyalon" dari jalur independen
Baca juga: Kritik Trump, Michael Bloomberg tak lagi calonkan diri

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019