• Beranda
  • Berita
  • Saat bilateral, Jokowi sebut Presiden Korsel Moon sebagai "kakak"

Saat bilateral, Jokowi sebut Presiden Korsel Moon sebagai "kakak"

25 November 2019 16:20 WIB
Saat bilateral, Jokowi sebut Presiden Korsel Moon sebagai "kakak"
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat tangan saat pertemuan bilateral di Hotel Westin Busan, Korsel, Senin (25/11/2019). (ANTARA/Joko Susilo)
Presiden Joko Widodo menyebut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebagai "kakak" saat melakukan pertemuan bilateral di sela KTT ROK-ASEAN 2019.

"Terima kasih kakak saya yang mulia Presiden Moon Jae-In, terima kasih atas sambutan yang hangat," kata Jokowi yang disambut tawa dan tepuk tangan delegasi Korea Selatan di Hotel Westin Busan, Korsel, Senin.

Baca juga: Temui peneliti Indonesia di Busan, Jokowi akui baru menata ulang riset

Baca juga: Dalam KTT ROK-ASEAN, Jokowi: Tiga hal perlu dilakukan hadapi resesi

Baca juga: Kepala BKPM akan dampingi Jokowi temui 10 CEO korporasi Korea

Baca juga: Ke Korea Selatan, Presiden akan perkuat kerja sama bidang ekonomi

Baca juga: Kunjungi Gamchoen Busan, Jokowi: Bisa jadi inspirasi Kepala Daerah


Sebutan "kakak" ini sebagai balasan dari sambutan Moon Jae-in yang menyebut Jokowi sebagai "teman tercinta saya".

"Teman saya tercinta, senang sekali dapat bertemu lagi Bapak Presiden Jokowi di Busan, kampung halaman saya," kata Moon Jae-in saat menyambut Jokowi dan para menteri yang mendampingi.

Dalam pertemuan bilateral ini, Moon mengakui, diantara dengan negara-negara ASEAN, Indonesia adalah negara satu-satunya menjalin mitra strategis khusus bersama Korea.

"Kedua negara telah membangun bilateral yang lebih erat daripada tahun sebelumnya dan kita setiap tahun mengadakan pertemuan puncak untuk mengembangkan hubungan akrab dan khusus antar kedua negara.

"Kedua negara telah menjadi negara yang saling memerlukan dan berjalan bersama untuk kemakmuran bersama," katanya.

Presiden Korsel yakin bahwa persahabatan kedua negara akan berperan penting untuk kemakmuran bersama dan juga negara se-ASEAN.

Menanggapi ini, Jokowi senang melihat kemajuan hubungan bilateral Indonesia dan Korea, termasuk kerja sama yang konkret dalam kunjungan saat ini.
Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin Busan, Korsel, Senin (25/11/2019). (Joko Susilo)

"Saya ingin mulai dengan menyampaikan kekhawatiran terhadap situasi ekonomi dunia saat ini. Di tengah situasi sulit seperti ini, upaya memperkuat kerja sama di antara kita menjadi lebih penting artinya," kata Jokowi.

Dalam pertemuan bilateral ini, Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in menyaksikan tiga kesepakatan ditandatangani pihak Indonesia dan Korea.

Ketiga kesepaktan yang ditandatangani adalah selesainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Indonesia dengan Korea, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas dan ketiga adalah MoU mengenai "technical cooperation on capital city relocation and development".

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Moon Jae-in ini adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019