"Saya tidak menduga akan mendapatkan ini," kata Megawati di Gedung BMKG Jakarta, Senin.
Menurut dia, momentum meningkatkan peran BMKG adalah saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden yang membidangi hal-hal terkait MKG.
Kemudian, kata dia, hal itu diperkuat melalui payung hukum untuk BMKG sebagai badan independen saat dirinya menjabat sebagai presiden.
Baca juga: BMKG beri penghargaan enam pengamat iklim terbaik
Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan saat itu BMKG merupakan unit sub direktorat di bawah Kementerian Perhubungan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan penganugerahan itu diberikan atas jasa Mega memperkuat badan yang saat ini dipimpinnya.
"Dengan adanya Keppres 46 dan 48 Tahun 2002 itu memperkuat dan memodernisasi BMKG, melompatkan lembaga nondepartemen di bawah presiden," kata dia.
Menurut dia, Keppres itu penting dalam perkembangan pemerintahan dalam bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika. Info itu bermanfaat untuk bidang lain seperti kemaritiman, info tsunami dan fenomena alam lain.
Adapun dalam kesempatan penganugerahan itu juga dilangsungkan penandatangan nota kesepahaman antara BMKG dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Nota kesepahaman itu untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memahami informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika melalui kegiatan sosialisasi serta pelatihan yang dilaksanakan bersama.
Selain itu, kegiatan disertai peluncuran beberapa produk unggulan BMKG di antaranya Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP Online) BMKG, Aplikasi Sistem Informasi Bantuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (SIBATIK) BMKG dan Aplikasi Sistem Informasi Pemeliharaan Alat Utama (SIMPEL) BMKG.
Aplikasi - aplikasi tersebut untuk memperkuat BMKG dalam memberikan layanan informasi multisektoral yang semakin optimal kepada masyarakat.
Baca juga: Megawati: Basarnas dan BMKG memiliki peran strategis
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019