"Seharusnya media memberikan ruang yang lebih kepada masalah yang namanya perubahan iklim ini, untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia yang menurut saya pada saat ini kecenderungannya masih pasif," ujar Megawati yang merupakan Presiden kelima RI di Gedung Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, Senin.
Baca juga: Perubahan iklim bikin kesehatan generasi mendatang terancam selamanya
Menurut Megawati, pemberitaan terkait isu perubahan iklim yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait seperti BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), maupun Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sudah seharusnya disiarkan secara lebih aktif.
Terlebih di daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana alam. Mega berharap stasiun televisi lokal ke depan lebih banyak memberi ruang terhadap pemberitaan terkait isu perubahan iklim.
Baca juga: Tanah Kota Semarang turun 13 cm per tahun
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu berharap dengan masifnya penyiaran dari berbagai media massa, diharapkan pemahaman masyarakat terhadap penanganan bencana alam yang disebabkan perubahan iklim dapat semakin terpupuk.
Banyaknya korban yang jatuh saat terjadi peristiwa bencana alam di Indonesia, kata Mega, tidak dapat dilepaskan dari kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara melindungi diri.
Baca juga: Hutan alam perlu diperluas untuk capai target penurunan emisi
"Sebenarnya mereka dapat menolong dirinya sendiri kalau saja mereka, yaitu kesadaran bencananya itu cukup mengerti dan mau melaksanakan," kata dia.
Baca juga: Madani: Jangan ada pelemahan kebijakan iklim atas nama investasi
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019