• Beranda
  • Berita
  • Pemimpin Hong Kong makin tertekan setelah demokrat menangi pemilihan

Pemimpin Hong Kong makin tertekan setelah demokrat menangi pemilihan

25 November 2019 23:24 WIB
Pemimpin Hong Kong makin tertekan setelah demokrat menangi pemilihan
Pemilih mengantri untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan lokal dewan distrik di Hong Kong, China, Minggu (24/11/2019). (REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)
Kubu demokrat Hong Kong mencatat kemenangan telak dalam pemilihan dewan daerah pada Senin sehingga semakin memberikan tekanan kepada pemimpin kota itu, yang sedang tersudut, agar memperhatikan desakan dari kalangan prodemokrasi.

Pemilihan pada Minggu (24/11) berlangsung dengan tenang, pemandangan yang jarang terjadi setelah kota pusat keuangan itu dilanda kerusuhan.

Para kandidat di kota berpenduduk 7,4 jiwa itu menyabet 90 persen dari 452 kursi yang diperebutkan di dewan daerah, demikian dilaporkan stasiun penyiaran RTHK.

Pemilihan dewan daerah pada Minggu mencatat rekor tertinggi partisipasi pemilih setelah Hong Kong dalam enam bulan belakangan ini dilanda gelombang protes antipemerintah.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, yang pro-Beijing, mengatakan dalam pernyataan bahwa pemerintah menghormati hasil pemilihan dan berharap bahwa situasi di kota itu terus tenang, aman dan tertib.

Pemerintah akan "dengan rendah hati dan serius mendengarkan pendapat para anggota masyarakat", kata Lam.

Hasil pemilihan umum memperlihatkan kemenangan telak kubu demokrat atas para kandidat pro-Beijing. Beberapa tempat penghitungan suara diramaikan dengan sorakan riuh serta yel-yel "Bebaskan Hong Kong. Revolusi Sekarang", slogan yang kerap diteriakkan oleh banyak pengunjuk rasa selama enam bulan aksi protes.

Beberapa kandidat yang mencetak kemenangan mengatakan hasil pemilihan tersebut adalah suara dukungan sama yang diusung para demonstran. Kemenangan, kata mereka, juga bisa meningkatkan tekanan terhadap Lam di tengah krisis politik terburuk yang dihadapi kota itu dalam beberapa dasawarsa belakangan.

"Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini adalah tsunami demokrasi," kata Tommy Cheung, bekas pemimpin unjuk rasa mahasiswa yang baru saja memenangi satu kursi di Yuen Long, distrik yang berada di dekat perbatasan dengan China.

Pemilihan berakhir tanpa gangguan berarti dan berlangsung diwarnai pemandangan antrean panjang di luar tempat-tempat pemungutan suara.

Pemungutan suara diikuti oleh hampir tiga juta orang, yang adalah rekor partisipasi pemilih sebanyak 71 persen. Persentase itu tercatat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya pada empat tahun lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kaum demokrat Hong Kong bersaing mencapai kemenangan

Baca juga: Jumlah pemilih Hong Kong catat rekor

Baca juga: Protes di Hong Kong mereda menjelang pemilihan lokal

 

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019