"Kami harapkan bisa mendorong sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, industri dan akademisi atau 'researcher' (peneliti) dalam memperkuat kompetensi sektor konstruksi dalam era industri 4.0 sebagai strategi kita dalam rangka mempercepat inovasi dan adaptasi kita terhadap revolusi industri ke-4," kata Menristek Bambang dalam acara PP digital Construction Day 2019 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menristek: Inovasi tidak harus selalu temuan yang luar biasa
Menristek Bambang menuturkan sinergi yang baik harus diterapkan antara tiga pihak, yakni akademisi, industri dan pemerintah. Akademisi merupakan pihak yang mempunyai ide dan kemampuan di dalam mengembangkan bidang digital dari sains maupun teknologi. Sementara dunia usaha atau industri sebagai pihak yang membutuhkan inovasi atau penemuan di dalam bidang digital terutama konstruksi digital.
Pemerintah sendiri menjadi penengah dan jembatan antara akademisi atau peneliti dan industri. Pemerintah sebagai pihak yang mempertemukan peneliti selaku penyedia teknologi dan industri selaku pengguna teknologi.
"Salah satu peran kami (pemerintah) untuk bisa menjembatani yang masih ada antara dunia penelitian, sains dan teknologi dan dunia usaha di sisi lain dengan kerja sama ketiga pihak tersebut maka model triple helix yang menggambarkan kerja sama ketiga pihak tersebut akan menjadi prioritas kami 5 tahun ke depan dalam menyiapkan Indonesia menghadapi revolusi industri ke-4 dan termasuk tentunya dalam bidang 'digital construction' (konstruksi digital)," ujar Menristek Bambang Brodjonegoro.
Baca juga: Menristek dorong korporasi kembangkan riset untuk ciptakan inovasi
Melalui penguatan kerja sama triple helix dan kompetensi sektor konstruksi bangsa, maka Indonesia bisa melahirkan inovasi yang lebih banyak di bidang infrastruktur terutama di bagian konstruksi.
Menristek Bambang mengharapkan acara tersebut dapat memformulasikan atau menginisiasi terjadinya triple helix khusus di bidang konstruksi.
Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN mendorong upaya-upaya untuk menghasilkan inovasi anak negeri di bidang konstruksi.
"Kami harapkan acara ini juga memfasilitasi tukar pikiran diskusi dan sekali lagi bisa bermuara kepada inovasi yang akan mendorong riset dan konstruksi Indonesia menjadi efisien dan berdaya saing tinggi khususnya untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur Indonesia yang semakin tinggi," ujarnya.
Baca juga: Capai keberlanjutan 3P, Menristek dorong terus inovasi
Baca juga: Menristek ingin semua perusahaan lakukan penelitian
Baca juga: Menristek akan bahas standardisasi produk inkubasi dengan BSN, BPOM
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019