"Transparansi adalah kekuatan Urundata. Data yang dihasilkan dari penafsiran oleh khalayak luas ini nantinya dapat diakses dan diunduh oleh siapapun melalui situs urundata.id," kata Koodinator Restore+ dari International Institute for Applied Systems Analysis (IIASA) Ping Yowargana dalam lokakarya mengenai aplikasi tersebut di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa analisis citra satelit pada umumnya harus melibatkan ahli-ahli yang jumlahnya tidak banyak serta dapat memakan waktu dan biaya besar.
Dengan aplikasi Urundata, Restore+ ingin mempersingkat waktu penafsiran dengan bantuan masyarakat umum berdasarkan skema urunan atau gotong royong yang hasilnya dapat diakses oleh siapa saja.
Urundata diharapkan dapat menghasilkan kualitas interpretasi ahli sehingga bisa digunakan sebagai data rujukan alternatif oleh berbagai pihak, kata Ping.
Aplikasi tersebut sudah diuji coba di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan dan data yang dihasilkan berpotensi mencapai kualitas interpretasi ahli.
"Intinya adalah bagaimana kita bisa melibatkan masyarakat luas untuk memberikan masukan maupun data yang akan sangat berguna untuk mencapai area-area yang cukup luas dan beragam," kata Sonya Dewi, Country Coordinator untuk World Agroforestry Centre, anggota konsorsium Restore+.
Dalam aplikasi Urundata, penafsiran citra satelit dilakukan melalui permainan Pilahpilih yang membuat pengguna aplikasi berlomba mengelompokkan citra satelit yang ditampilkan sesuai kebutuhan penafsiran.
Informasi yang diproses dari hasil pemilahan oleh pengguna itu kemudian akan digunakan oleh ahli penginderaan jauh untuk menghasilkan peta potensi restorasi.
Sampai sekarang aplikasi Urundata sudah memiliki 1.146 pengguna, 692 kontributor, serta 2,3 juta data interpretasi.
Restore+ juga menggandeng 14 perguruan tinggi di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan untuk ikut mengelompokkan data citra bentang alam di kedua wilayah tersebut.
Restore+ adalah konsorsium yang diprakarsai oleh IIASA dan meliputi ICRAF, WRI Indonesia, dan WWF Indonesia.
Baca juga:
Indonesia terdepan dalam usaha perlindungan lingkungan dengan aplikasi terbaru
Ikut menjaga lingkungan lewat aplikasi Gakkum
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019