• Beranda
  • Berita
  • Mentan sebut cadangan pangan cukup sampai panen 2020

Mentan sebut cadangan pangan cukup sampai panen 2020

26 November 2019 18:07 WIB
Mentan sebut cadangan pangan cukup sampai panen 2020
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)

Untuk pertanian itu sangat tergantung kondisi cuaca,

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut untuk cadangan ketahanan pangan saat yang ini masih cukup dan akan bertahan hingga masa panen di awal 2020.

"Sisa cadangan yang sudah ada Insya Allah bisa memberi daya tahan. Cadangan pangan kita masih cukup hingga panen mendatang," ujar Syahrul sesuai memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan(Sulsel), Selasa.

Menurut dia, saat ini kondisi lahan pertanian belum stabil karena masih berada dimusim transisi kemarau dan hujan. Namun demikian, pihaknya optimistis panen akan berhasil di tahun 2020.

Baca juga: Mentan ajak petani dan eksportir manfaatkan peluang ekspor porang

"Untuk pertanian itu sangat tergantung kondisi cuaca, hama bahkan bencana. Kita tidak tahu bagaimana nanti. Tapi kalau analitik teknokratik yang kita miliki, kita pakai untuk melihat perkembangan diyakini kita bisa yakin akan surplus," jelasnya.

Mantan Gubernur Sulsel dua priode itu mengungkapkan, ada target panen besar di tahun 2020. Meski dampak kekeringan pada sektor pertanian tahun ini cukup panjang termasuk perubahan cuaca hingga elnino di daerah Barat Indonesia bagian Papua dan sekitarnya.

"Oleh karena itu, November ini kita minus, tapi minusnya itu tidak besar, yang besar nanti Desember. Tapi kita akan tutup itu, Kita target panen besar nanti di Januari dan sudah tidak minus lagi. Nanti Februari dan Maret tahun depan bisa panen raya," terang dia.

Baca juga: Mentan : produksi kedelai terendah pada Oktober 2019

Saat ditanyakan soal upaya mitigasi mengatasi kekeringan, kata mantan Bupati Kabupaten Gowa ini mengungkapkan ada pencitraan satelit. Dengan analitik teknologi yang dimiliki sekarang, sudah bisa prediksi daerah mana yang akan panen dan luasan panennya bisa dibaca.

"Tinggal bagaimana citra satelit itu nantinya membaca, termasuk bagaimana kemudian kita kalibrasi dengan pendekatan lapangan yang ada. Jadi dua-duanya harus ada," sebut mantan Camat Gowa ini.

Berkaitan dengan dugaan permainan mafia pangan, Syahrul dengan tegas mengatakan tidak takut, dan malah meminta mana mafia pangan tersebut. Sedangkan apakah nanti ada wacana impor beras, kata dia, belum membahas itu.

"Mafianya mana, kasih liat saya tunjukkan. Rencananya untuk data petani, 1 Desember 2019 akan saya umumkan, termasuk single data pertanian yang umumkan nanti rencana bapak presiden. Impor itu bukan barang haram, jika semua upaya sudah dilakukan," ungkapnya.

Baca juga: Penamaan anggur Jan Ethes hanya kebetulan, Mentan sebut suka nama itu
 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019