Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia kehilangan tokoh visioner setelah pengusaha properti Ciputra meninggal dunia.Karya beliau untuk membangun permukiman selalu dengan sesuatu yang visioner, tidak hanya profit
"Karya beliau untuk membangun permukiman selalu dengan sesuatu yang visioner, tidak hanya profit," katanya usai memberikan kuliah umum di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu), almarhum Ciputra memiliki komitmen terhadap lingkungan dalam setiap menjalankan bisnis properti.
Baca juga: Ciputra meninggal, almarhum di mata karyawan Ancol
Selain itu, Sri Mulyani juga mencermati pengusaha kelahiran 24 Agustus 1931 itu juga sangat detail dalam merencanakan proyek permukimannya.
Di beberapa properti karya Ciputra, lanjut dia, juga tidak lepas dari unsur seni sehingga memberikan gambaran ekosistem yang lengkap.
"Kita kehilangan tokoh yang memiliki pemikiran mengenai bagaimana mereka bisa menciptakan bisnis tapi saat yang sama juga memanusiwikan ciptaannya," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku sempat bersama dalam beberapa kegiatan, meski beberapa waktu terakhir ia sudah lama tidak bertemu.
Sri Mulyani juga menyampaikan kekagumannya terutama dari hasil karya di setiap properti karya Ciputra.
Ciputra meninggal dunia pada Rabu (27/11) di Singapura sekitar pukul 01.05 waktu setempat.
Selama masa hidupnya, Pendiri Grup Jaya itu memiliki karya dan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan di Jakarta, salah satunya kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol yang dibangun tahun 1966.
Karya-karya almarhum Ciputra yang sampai hari ini masih dinikmati masyarakat di kawasan rekreasi Ancol di antaranya Pasar Seni, Gelanggang Renang (Atlantis Water Adventures), Gelanggang Samudra (Ocean Dream Samudra), Dunia Fantasi dan resor tepi pantai Putri Duyung Ancol.
Baca juga: Ciputra akan dikebumikan di pemakaman keluarga
Baca juga: Ciputra meninggal, Indonesia kehilangan tokoh pelopor township
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019