Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan pemerintah telah berkomitmen untuk memaksimalkan penyerapan garam nasional sehingga diharapkan data terkait produksi garam domestik juga bisa lebih akurat.Produksi garam rakyat ini ada di daerah mana saja, ada di gudang mana saja, supaya kita bisa bicara dengan data yang jelas
"Produksi garam rakyat ini ada di daerah mana saja, ada di gudang mana saja, supaya kita bisa bicara dengan data yang jelas," kata Menteri Edhy dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Menurut Edhy, data yang berada di pihaknya menunjukkan produksi garam ada hampir 2,1 juta ton sehingga berbagai pihak terkait juga diharapkan dapat memastikan posisinya ada di mana saja.
Dengan pendataan yang baik, ujar dia, pemerintah pun dapat merumuskan kebijakan jika ditemukan permasalahan di pergudangan. Seperti diketahui, total kapasitas gudang garam nasional saat ini baru 49.000 ton.
"Kalau kita punya 2,1 juta ton, semuanya harus terserap. Kalau kebutuhan garam nasional 4-5 juta ton, sisanya baru boleh diimpor. Yang jelas, kuota impor yang diberikan tidak boleh lebih dari yang dibutuhkan," ucap Menteri Kelautan dan Perikanan.
Baca juga: PT Garam ingin petani produsen garam bangkit dari keterpurukan
Menteri Edhy menyadari jika impor terlalu dibatasi sementara kebutuhan garam nasional tinggi, dikhawatirkan akan terjadi permainan di petambak garam yang menyebabkan harga melonjak sehingga terjadi inflasi.
Sebaliknya, jika impor garam tidak dikendalikan dengan baik, garam impor akan bocor di pasaran sehingga menyebabkan petambak garam dalam negeri merugi.
"Makanya kita harus bikin keseimbangan," katanya.
Edhy juga menyebutkan garam merupakan komoditas yang dibutuhkan setiap manusia, akan tetapi belum dihargai dengan baik.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo dorong penyerapan garam nasional tekan impor
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada pengemasan dan pemasaran yang terstruktur agar garam nasional memiliki nilai tambah yang layak.
“Kita (pemerintah dan petambak garam) harus kompak. Industri makanan minuman (garam konsumsi), mereka wajib serap garam hasil tambak garam rakyat," ujarnya.
Dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas garam nasional ini, KKP telah melakukan berbagai intervensi, di antaranya penerapan geoisolator, integrasi lahan garam, pembangunan gudang garam nasional yang menerapkan sistem resi gudang dan perlengkapan pendukungnya, pengembangan inovasi teknologi pergaraman, penguatan koperasi garam, pembentukan koperasi sekunder, dan sertifikasi kompetensi.
Baca juga: BPPT bangun proyek percontohan produksi garam industri
Sebagai informasi, Indonesia memiliki luas lahan garam nasional sebesar 27.047,65 ha. Seluas 22.592,65 Ha merupakan lahan garam rakyat dengan jumlah petambak sebanyak 19.503 orang. Sementara 4.455 ha lainnya milik PT Garam.
Per 3 November 2019 tercatat, total produksi garam nasional sejumlah 2.089.824,25 ton yang terdiri dari 1.743.580,25 ton produksi garam rakyat dan 346.244 ton produksi PT Garam. Adapun stok garam rakyat sebesar 1.003.668,70 ton (termasuk 131.444,87 ton sisa produksi garam rakyat tahun 2018).
Baca juga: PT Garam produksi 8.300 ton garam di Bipolo NTT
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019