"Pemerintah yang terus melakukan pembangunan infrastruktur akan membuat kondisi ekonomi kita bergairah. Situasi itu akan berdampak pula pada industri properti," ujar Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ricky Tarore dalam diskusi perkembangan industri real estate yang di selenggarakan Heroleads di Jakarta, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, industri properti di Indonesia relatif stagnan pertumbuhannya dipengaruhi perlambatan ekonomi nasional. Tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 5,1 persen.
Baca juga: Ciputra meninggal, Kadin: Pak Ci sosok evolusi industri properti
Sementara itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada triwulan III tahun 2019 tumbuh 5,02 persen (year on year).
"Di tahun 2020 mungkin pertumbuhan ekonomi kita akan lebih baik, pada 2021 mungkin menyentuh level 5,5 persen hingga enam persen, kita melihat sudah ada titik cerah buat properti dan real estate," ucapnya.
Ia mengemukakan masa terbaik industri properti dan real estate terjadi pada tahun 2008 hingga 2013. Pasalnya, pada periode itu pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 7 persen.
"Tahun 2008-2013 memang pertumbuhannya bagus, kalau kita lihat memang pertumbuhan ekonomi kita di kisaran tujuh persen, properti akan bergairah kalau pertumbuhan ekonomi kita di angka itu," katanya.
Baca juga: Sektor properti alami perlambatan, industri dituntut inovasi
Sementara itu, Business Development Director Heroleads Asia, Siamrit Wongvichitara mengatakan para pengembang properti perlu mengantisipasi pertumbuhan properti ke depan melalui "channel online".
"Pembeli properti kini mencari tahu, menemukan, dan membandingkan pembelian mereka melalui channel digital," katanya.
Managing Director Heroleads Asia untuk Indonesia Rama Dhonanto menambahkan para pengembang properti diwajibkan untuk terus berinovasi melalui digital demi menarik perhatian konsumen.
"Strategi pemasaran digital yang tepat akan sangat krusial untuk mendorong penjualan unit yang kini banyak menargetkan pasar milenial," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019