Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) menyerukan sebagai wadah tunggal organisasi bagi profesi advokat melalui rapat kerja nasional (Rakernas) 2019 yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, 27 - 29 November.
"Melalui Rakernas harus pertahankan sistem wadah tunggal,” ujar Ketua Dewan Pembina Peradi Otto Hasibuan kepada wartawan di sela pembukaan Rakernas di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Ia menyebut bermunculannya banyak organisasi di luar Peradi tidak akan menjamin kualitas advokat yang profesional.
Baca juga: Mahfud MD sarankan para advokat bersatu
Menurut dia, untuk menjadi Primus Inter Paris atau best of the best maka dibutuhkan wadah yang single bar untuk menghasilkan advokat yang prima.
Otto mengatakan boleh saja muncul banyak organisasi baru bagi profesi advokat, namun kewenangan untuk menentukan, mengatur dan mengelola para advokat cukup satu wadah saja, yaitu Peradi.
"Dengan begitu akan mudah dalam melakukan pembinaan kepada anggota sekaligus upaya meningkatkan kemampuan advokat," ucapnya.
Baca juga: RI hadapi ancaman penurunan kualitas penegak hukum
Otto menjelaskan organisasi advokat terpecah-pecah setelah keluar Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 73/KMA/HK/IX/2015.
Saat ini ada sekitar 29 organisasi advokat di Indonesia yang semuanya boleh mengajukan penyumpahan advokat untuk anggotanya.
"Melalui SEMA itulah sistem multibar dibuka. Dampaknya banyak organisasi advokat yang tidak selektif dalam merekrut anggota dan mengajukan penyumpahan. Akibatnya profesionalitas terabaikan dan marwah serta martabat advokat sebagai penegak hukum memudar. Ujung-ujungnya yang dirugikan adalah para pencari keadilan atau klien advokat," ucapnya.
Wadah single bar bagi profesi advokat, lanjut dia, berlaku di seluruh dunia, termasuk sesuai dengan Undang-undang Advokat Nomor 18 tahun 2003.
Rakernas tersebut diikuti 132 cabang Peradi se-Indonesia dengan melibatkan sekitar 700 advokat dari Sabang sampai Merauke.
Usai resmi dibuka di Gedung Negara Grahadi, selanjutnya Rakernas Peradi 2019 akan berlangsung di Hotel Shangri La Surabaya hingga 29 November mendatang.
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019