• Beranda
  • Berita
  • Kecepatan timnas U-22 Indonesia senjata tundukkan Singapura

Kecepatan timnas U-22 Indonesia senjata tundukkan Singapura

28 November 2019 12:27 WIB
Kecepatan timnas U-22 Indonesia senjata tundukkan Singapura
Pemain Timnas U-22 Indonesia berfoto sebelum laga melawan Timnas U-22 Thailand dalam penyisihan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (26/11/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Semua pemain sehat dan siap melawan Singapura

Setelah menundukkan juara bertahan Thailand dengan skor 2-0, Selasa (26/11), tim nasional U-22 Indonesia melanjutkan perjalanannya di Grup B SEA Games 2019 dengan menghadapi Singapura, Kamis (28/11) di Manila.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menundukkan Singapura dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, mulai pukul 20.00 waktu setempat atau 19.00 WIB itu.

Salah satu aspek yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengobrak-abrik pertahanan dan mencuri gol dari Singapura adalah kecepatan.

Saat ditahan imbang Laos 0-0, Selasa, Singapura yang memiliki pemain berpostur tubuh tinggi dan kokoh beberapa kali kesulitan mengantisipasi pergerakan pemain-pemain mungil cepat lawan seperti Soukaphone Vongchiengkham dan Bounphachan Bounkong.

Beruntung saat itu Laos tidak memiliki penyelesaian akhir sempurna yang membuat laga berakhir seri tanpa gol.

Sementara Indonesia mempunyai pemain-pemain cepat yang juga piawai melesakkan bola ke gawang lawan. Sebut saja Egy Maulana, Saddil Ramdani, Witan Sulaeman dan Osvaldo Haay.

Egy dan Osvaldo membuat masing-masing satu gol saat Indonesia menghempaskan Thailand 2-0.

Dua bek kiri-kanan skuat berjuluk Garuda Muda yaitu Firza Andika dan Asnawi Mangkualam Bahar juga kerap merepotkan dengan kecepatan lari mereka saat melakukan ‘overlap’.

Pemain Timnas U-22 Indonesia Osvaldo Haay (kiri) melakukan selebrasi bersama Rachmat Irianto seusai mencetak gol ke gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup B SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (26/11/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Baca juga: Egy-Osvaldo bawa Indonesia kalahkan Thailand 2-0 di SEA Games 2019

Baca juga: Indra Sjafri: mentalitas timnas U-22 terjaga usai kalahkan Thailand

Selain itu, saat melawan Laos, Singapura beberapa kali meninggalkan celah di lini belakang ketika bek senior berusia di atas 22 tahun Tajeli Salamat kerap meninggalkan posnya di sisi kanan pertahanan.

Situasi-situasi seperti itu menjadi kesempatan timnas U-22 Indonesia yang dilatih Indra Sjafri untuk menekan pertahanan Singapura.

Indra Sjafri memiliki opsi pemain cepat yang bisa diturunkan sejak menit pertama kontra Singapura seperti Egy dan Saddil yang bermain saat melawan Thailand, atau Witan, Osvaldo, Irkham Mila yang dibangkucadangkan di pertandingan pertama.

Indra sendiri enggan mengungkapkan taktiknya kontra Singapura. Yang jelas, juru taktik asal Sumatera Barat itu menegaskan bahwa semua pemainnya siap tempur untuk laga versus Singapura.

Beberapa pemain yang sebelumnya cedera seperti Egy Maulana Vikri, yang harus ditarik keluar di babak kedua saat menghadapi Thailand karena mengalami sakit di bagian dada, juga sudah pulih dan bugar.

Bek Asnawi Mangkualam Bahar hanya menderita lecet, begitu pula dengan bek kiri Firza Andika.

"Semua pemain sehat dan siap melawan Singapura," kata Indra.

Tim nasional U-22 Indonesia berlatih di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Senin (25/11/2019), sebelum menghadapi Thailand di laga Grup B SEA Games 2019, Selasa (26/11/2019). (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia/PSSI)

Baca juga: Indonesia siap tempur hadapi Singapura

Saat ini, Indonesia berada di peringkat kedua klasemen sementara Grup B dengan tiga poin. Jumlah poin itu sama dengan Vietnam di posisi satu yang unggul selisih gol.

Sementara Singapura berada di tempat keempat grup dengan memiliki satu poin sama seperti Laos yang bertengger di peringkat ketiga. Adapun posisi kelima dan keenam diisi oleh Thailand serta Brunei Darussalam.

Selanjutnya kekuatan ...
 


Kekuatan Singapura

Asisten pelatih timnas U-22 Singapura Mohd. Noh Alam Shah mengakui bahwa timnya kecewa dengan hasil imbang melawan Laos.

Namun, mereka tetap berpikir positif karena peluang untuk lolos ke semifinal masih terbuka.

“Kami harus mengevaluasi diri. Kesempatan di grup ini masih terbuka,” tutur Noh Alam.

Baca juga: Timnas U-22 Indonesia dinilai istimewa oleh Singapura

Timnas Singapura yang berjuluk Singa Muda memanggil dua pemain senior ke skuat SEA Games 2019. Selain bek Tajeli Salamat, juga ada gelandang serang Faris Ramli. Faris sudah membuat untuk Singapura di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Dengan pengalamannya, Tajeli dan Faris wajib diwaspadai oleh Indonesia jika mereka diturunkan oleh pelatih timnas U-22 Singapura Fandi Ahmad.

Di luar dua nama tersebut, ada pula Ihsan bersaudara yaitu Ikhsan Fandi dan Irfan Fandi yang performanya patut mendapatkan perhatian lebih.

Irfan adalah bek tengah bertinggi badan 189 centimeter yang piawai menghadirkan gol dari situasi bola mati. Adik Irfan, Ikhsan, bisa dikatakan penyerang paling berbakat Singapura saat ini.

Walau baru berusia 20 tahun, dia menjadi kekuatan penting di timnas senior Singapura dan telah membuat tiga gol di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Tinggi fisiknya yang mencapai 1,83 meter juga menjadi ancaman di depan gawang lawan dan sangat mungkin menyulitkan bek-bek Indonesia.

Ketika bermain sama kuat versus Laos, satu sundulan Ikhsan membentur mistar gawang lawan. Ikhsan saat ini bermain di Norwegia bersama tim Raufoss IL.

Melihat kekuatan kedua kesebelasan, Indonesia yang memiliki kekuatan lebih merata di semua lini lebih diunggulkan.

Namun, Singapura dapat ‘menggigit’ jika Indonesia lengah dan kehilangan konsentrasi.

Baca juga: Kehadiran Miyabi warnai kemenangan timnas U-22 Indonesia atas Thailand

Baca juga: Indra: timnas U-22 tidak terpengaruh kelalaian panitia SEA Games

Baca juga: Indra: Target awal timnas U-22 lolos dari grup SEA Games

 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019