Surabaya (ANTARA News) - Dalam rangka memudahkan korban kecelakaan lalu lintas untuk memperoleh santunan, PT Jasa Raharja Jawa Timur mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2008 membuka pos pelayanan pembayaran klaim santunan korban kecelakaan di sejumlah titik di provinsi ini.
Kepala Cabang (Kacab) PT Jasa Raharja Jatim, H. Tolu Sukidjo, di Surabaya, Kamis (25/9), mengatakan, pos pelayanan pembayaran klaim itu ditempatkan di Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi, Ponorogo, Tuban, dan Tulungagung.
Selain membuka pos pelayanan pembayaran klaim, PT Jasa Raharja bersama Palang Merah Indonesia (PMI) juga membuka pos pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis di tempat-tempat strategis.
Pos pelayanan kesehatan itu di antaranya ditempatkan di Terminal Purabaya, Terminal Osowilagun, Malang Kota, Pasuruan, Probolinggo, Pelabuhan Ujung-Surabaya, Pelabuhan Ketapang-Banyuwangi, dan pos simpatik di Mantingan-Ngawi.
Dengan disiapkannya pos kesehatan itu, kata dia, bisa dimanfaatkan para pengemudi untuk mengetahui kondisi kesehatannya sehingga kejadian kecelakaan lalu lintas akibat faktor kesalahan manusia bisa ditekan.
Berdasarkan data PT Jasa Raharja Jatim, jumlah santunan yang disalurkan asuransi sosial tersebut pada Januari-Agustus mengalami kenaikan sekitar Rp49,5 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada Januari-Agustus 2008, santunan yang disalurkan mencapai Rp115,97 miliar, sedangkan pada Januari-Agustus 2007 hanya sebesar Rp66,5 miliar.
Kenaikan itu disebabkan karena adanya aturan baru tentang besaran nominal santunan yang diberikan. Jika sebelumnya meninggal dunia mendapatkan santunan Rp10 juta, kini naik menjadi Rp25 juta, cacat tetap Rp10 juta naik menjadi Rp25 juta, dan perawatan (luka ringan) dari Rp5 juta menjadi Rp10 Juta.
Dari korban kecelakaan yang mendapatkan santunan, sebagian besar adalah pengguna kendaraan roda dua, yakni sekitar 70 persen. Sementara dilihat dari kondisi korban, santunan terbesar diberikan kepada korban yang sudah meninggal dunia, sekitar 60 persen, sedangkan luka-luka sebesar 40 persen. (*)
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008