"Pesertanya tidak dibatasi usia, dan yang mengikutinya mulai dari usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun," kata Letda Inf KP Simanjuntak.
Ia mengatakan kegiatan belajar itu dibuat secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut karena tak mudah mengajar cepat kepada para peserta yang rata-rata sudah dewasa.
Baca juga: Korem 172/PWY dukung pelaksanaan baksos TNI/Polri di perbatasan
"Jika dibandingkan, lebih banyak kesulitan yang dijumpai dari pada kemudahannya.Namun dalam sosialisasi ini bukan untuk mengeluh melainkan semangat berjuang untuk meningkatkan SDM khususnya warga Kampung Yowong yang terletak di perbatasan guna mewujudkan yang dicita-citakan dalam rangka pembangunan manusia,” kata KP Simanjuntak.
Anggota Pos Skamto Sertu Mitra yang ditunjuk sebagai salah satu pengajar mengatakan hal dasar yang diajarkan adalah mengenal dan menulis huruf dan angka.
"Dalam hal mengajar ini, kami khususnya Pos Skamto menjelaskan kepada para peserta tentang cara menulis angka dan huruf saat pertama kali mengajar. Tidak langsung diberi pelajaran mengenal huruf. Kami ajarkan bentuk garis dulu untuk melenturkan jari tangan yang kaku serta cara membaca huruf dengan pola dasar A I U E O," katanya.
Baca juga: Panglima TNI mengaku senang bertatap muka dengan warga perbatasan
Sementara itu, Kepala Kampung Yuwong, Demianus yang juga sebagai ketua tim pelaksana kegiatan belajar ini menyambut baik kegiatan tersebut.
"Karena yang namanya untuk belajar tidak ada kata terlambat,” katanya.
Kegiatan ini, selain dihadiri Kepala Kampung Yuwong, Demianus yang juga sebagai Ketua Tim Pelaksana kegiatan belajar, Bapak Theo Womsio sebagai sekretaris kampunga, dan Frans Peteop sebagai bendahara kampung juga hadir, para pesertanya berjumlah 19 orang.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019