Banyak maskapai, termasuk yang unggulan seperti Cathay Pacific Airways Ltd, South African Airways dan AirAsia Group Bhd Malaysia untuk sementara waktu memangkas penerbangan dengan rute Hong Kong. Hal itu disebabkan oleh aksi protes anti - pemerintah yang terkadang brutal, yang menyebabkan permintaan perjalanan bisnis dan pariwisata merosot tajam.
Baca juga: Carrie Lam: Hantaman aksi protes terhadap bisnis ibarat "tsunami"
Lebih dari 5.800 orang ditangkap sejak kerusuhan terkait RUU yang memungkinkan ekstradisi ke China daratan meletus pada Juni. Jumlah itu terus bertambah pada Oktober hingga November seiring meningkatnya kekerasan.
Baca juga: Bandara Changi Singapura dan Hong Kong International unggul di wilayah Asia Pasifik dalam konektivitas internasional
Dalam situasi yang lebih normal, sulit bagi maskapai untuk mendapatkan slot lepas landas dan pendaratan di bandara Hong Kong lantaran minimnya kapasitas hingga landasan pacu ketiga beroperasi pada 2024.
Aturan "gunakan atau kehilangan" menetapkan sebuah maskapai biasanya hanya membuat slot di luar prioritas jika pihaknya mampu menunjukkan mereka menggunakannya sedikitnya 80 persen pada waktu musim penjadwalan maskapai sebelumnya.
Musim dingin saat ini berlangsung mulai 27 Oktober hingga 28 Maret 2020.
Baca juga: Pariwisata Hong Kong terpuruk
Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong, Kamis sore, mengatakan kepada Reuters melalui pernyataan bahwa agar memberikan maskapai keluwesan yang lebih besar dalam penyebaran pesawat untuk menangani anjloknya permintaan penumpang, aturan "gunakan atau kehilangan" dihentikan untuk sementara waktu selama musim dingin.
Otoritas Bandara Hong Kong melaporkan penurunan penumpang pada Oktober sebesar 13 persen dan penurunan jumlah penerbangan masuk dan keluar Hong Kong sebesar 6,1 persen. Penurunan itu menjadi yang terparah sejak aksi kerusuhan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hindari kerugian Garuda kurangi frekuensi penerbangan ke Hong Kong
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019