Menteri Kelautan dan Perikanan RI telah bertemu dengan dubes dari negara sahabat yaitu Norwegia, Prancis, Rusia, Tunisia, dan India di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (28/11).
"Kami yakin kita sama-sama menginginkan pembangunan yang optimal untuk para nelayan kita. Segala potensi yang dapat kita kerjasamakan untuk mencapai hal itu, kami siap untuk berkolaborasi," kata Menteri Edhy dalam rilis di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Menteri Edhy dan Dubes Ibnu bahas Forum Maritim Indonesia-Portugal
Diawali pertemuan Menteri Edhy dengan Dubes Norwegia untuk Indonesia Vegard Kaale. Menteri Edhy menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan dan memperat kerja sama yang telah berjalan dengan Norwegia, terutama dalam bidang yang menjadi keahlian Norwegia, seperti dalam perikanan budidaya.
Selanjutnya, Menteri Edhy bertemu dengan Dubes Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard. Dalam pertemuan tersebut dibahas kerja sama kelautan dan perikanan RI-Prancis, termasuk potensi pembiayaan AFD (badan keuangan dan bantuan pemerintah Prancis) untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan.
Usai bertemu Dubes Prancis, Menteri Edhy menerima kunjungan Dubes Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva. Perkembangan kerja sama kelautan dan perikanan kedua negara menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan dilanjutkan dengan Dubes Tunisia untuk Indonesia Riadh Dridi. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Riadh mengundang Menteri Edhy untuk berkunjung ke Tunisia guna membahas Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama Perikanan dan Akuakultur.
Baca juga: Menteri Edhy Prabowo: Jangan ragukan SDM perikanan Indonesia
Terakhir adalah pertemuan Menteri Edhy dan Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat. Dalam kesempatan ini, Dubes Pradeep mengajak Indonesia untuk bersama membangun konektivitas antar pulau-pulau terluar kedua negara untuk menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.
Sebelumnya, KKP bersama-sama dengan Bank Dunia menjajaki kerja sama dalam pemanfaatan laut berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan nelayan Nusantara.
Menteri Edhy menyatakan terbuka terhadap kerja sama yang sejalan dengan tujuan pemanfaatan laut berkelanjutan dan kesejahteraan nelayan.
"Kerja sama terkait ketahanan laut dan pesisir yang ditawarkan oleh Bank Dunia memiliki semangat yang sama dengan program kerja yang dijalankan oleh Indonesia saat ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini KKP fokus pada tiga hal yaitu kawasan perlindungan laut (Marine Protected Areas/MPA), budidaya perikanan dan pencemaran laut. Untuk itu, KKP telah memberlakukan sejumlah kebijakan terkait.
Di samping itu, Menteri Edhy juga menyampaikan kondisi kampung nelayan yang dinilai belum optimal saat ini. Untuk memperbaikinya, ia menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun infrastruktur yang lebih memadai di sejumlah kampung nelayan.
Menteri Edhy mengutarakan harapannya agar Bank Dunia dapat turut mendukung upaya untuk mengoptimalkan kampung nelayan.
"Pembangunan kampung nelayan ini juga bisa berkembang menjadi daerah pariwisata kuliner. Ini akan membantu untuk meningkatkan kegiatan ekonomi nelayan-nelayan kita," ujarnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019