"Tidak boleh lagi ada tumpah darah di Tanah Papua. Dengan hati yang sungguh-sungguh bersih, mari semua pihak mempersiapkan datangnya hari raya Natal," kata Willem Wandik di Timika, Sabtu.
Willem menjamin situasi di daerahnya hingga kini aman dan kondusif. Ia berharap situasi yang kondusif itu tetap dipertahankan hingga hari raya Natal 25 Desember 2019 bahkan hingga pergantian tahun.
Ia juga mengakui kondisi keamanan di wilayah Pegunungan Tengah Papua seperti di Kabupaten Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya bahkan hingga ke Jayawijaya sering terganggu akibat teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB.
Lantaran itu, Willem meminta umat kristiani yang mendiami sejumlah kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua itu agar benar-benar mempertahankan wilayah Papua sebagai tanah damai, bukan sebaliknya sebagai ajang pembantaian dan tindak kekerasan yang tidak pernah berhenti.
"Mari semua menyongsong Natal dengan tunduk dan taat kepada perintah Tuhan. Tidak boleh lagi ada kekerasan, tapi mari kita menjaga keadamaian di Tanah Papua," ajak Willem.
Menyambut Natal di Papua, kalangan TNI dan Polri menggelar kegiatan Kemah Kebaktian Rohani/KKR di Wamena pada Minggu (1/12) dan Jayapura pada Kamis (4/12).
Untuk menyemarakan kegiatan KKR itu, panitia penyelenggara mengundang tokoh agama dari Jakarta, diantaranya yaitu Pendeta Gilbert Lumoindong.
Baca juga: Sekda Papua ajak masyarakat jaga kamtibmas dan tidak terpengaruh isu
Baca juga: Kapolres: SItuasi kamtibmas Biak Numfor sangat kondusif
Baca juga: Bupati peringatkan KKSB tidak ganggu keamanan warga Mimika
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019