"Ya, Tiara cedera jari kelingking tangan kirinya. Dokter sempat melarang untuk turun, tapi akhirnya mengijinkan," kata manajer tim balap sepeda Indonesia Budi Saputra di Tagaytay, Filipina, Minggu.
Kondisi ini jelas membuat manajemen timnas balap sepeda was-was mengingat Tiara Andini Prastika itu menjadi ujung tombak untuk meraih hasil terbaik pada multi event terbesar di Asia Tenggara itu.
Meski demikian, Budi mengaku terus memantau perkembangan Tiara. Jika pebalap asal Semarang itu siap bisa dipastikan bakal menuruni lintasan balap yang berada di Tatlong Bungo, Batangas, Filipina, Senin (2/12).
"Dokter kita bawa sendiri. Jari kami bisa melihat setiap saat kondisi Tiara. Tinggal kemauan Tiara saja. Kalau mau turun ya jalan," kata pria asal Purwokerto, Jawa Tengah itu.
Pada nomor DH ini, Indonesia juga berharap emas dari sektor putra yang menurunkan pebalap senior Popo Ario Sejati dan pebalap muda Andy Prayoga. Duet senior junior ini diharapkan mampu membuat kejutan di negeri Presiden Rodrigo Duterte itu.
"Meski masih muda, Andy Prayoga ini juara nasional. Ini memang rencana kami untuk memaksimalkan pebalap muda. Begitu juga di sektor putri yang ada nama Ayu Triya Andriana," kata Budi menjelaskan.
Balap sepeda pada SEA Games 2019 berkekuatan 19 pebalap yang turun di 11 nomor. Pada kejuaraan ini ditargetkan jajaran manajemen menargetkan tiga medali emas meski NOC Indonesia hanya berharap dua emas.
Setelah gagal di cross country, peluang ada di nomor DH dan BMX putra. Namun, manajemen timnas berharap disiplin road race baik nomor Individual Time Trial (ITT), Team Time Trial (TTT) dan individual road race putra dan putri diharapkan mampu membuat kejutan.
Baca juga: Tim balap sepeda waspadai perubahan cuaca di Filipina
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019