Pencapaian ganda yang diraih Indonesia dalam Sidang International Maritime Organization (IMO) atau Organisasi Maritim Sedunia ke-31 di London, Inggris merupakan wujud eksistensi Indonesia di dunia Internasional, kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Ini memang hal yang membanggakan, karena pada saat berangkat ke sana dan harus bertanding dengan negara lain sepertinya tidak mungkin menang. Tapi kekompakan kita di sana untuk bersama menyampaikan pesan tentang apa yang sudah kita lakukan membuat akhirnya Indonesia dipercaya dan mendapat pengakuan di dunia internasional,” kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Dalam gelaran pemilihan dalam Sidang IMO ke-31, Indonesia berhasil memenangkan dua pemilihan.
Pertama, terpilihnya kembali Indonesia menjadi Anggota Dewan IMO Kategori C Tahun 2020-2021 dan Kedua, Badan Pemeriksa Keuangan RI berhasil terpilih untuk pertama kalinya menjadi eksternal auditor IMO Tahun 2020-2023.
Ia mengatakan beberapa manfaat dari bergabungnya Indonesia ke dalam keanggotaan IMO diantaranya adalah Indonesia akan mendapatkan informasi-informasi penting dan terkini di bidang kemaritiman yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk semakin memajukan sektor maritim.
"Ke depannya juga bisa menawarkan anak muda kita bekerja sebagai volunter di IMO dengan harapan bisa bekerja tetap di sana," katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kemenangan ini dikarenakan adanya kekompakan di antara tiga pihak yakni Kemenhub, BPK RI dan Kemenlu sehingga profesionalitas Indonesia dapat dipercaya dan diakui di kancah internasional.
"Kemarin kami bertiga bertemu bersama tim masing-masing dan membahas strategi pemenangan ini. Terutama untuk pemilihan ‘external auditor’ ini sangat sulit karena kompetitornya Inggris (sebagai tuan rumah) dan Italia. Medannya sangat berat, tapi karena kita bersatu menyusun strategi, pada akhirnya kita dapat memenangkan pertandingan ini. Kami menurunkan tim diplomat senior yang dipimpin oleh Rahmat Budiman untuk membantu lobby menjelang pemilihan dilakukan. Karena kekompakan kita menang, bahkan kemenangan ganda sekaligus bagi Indonesia," tutur Menlu Retno.
Sementara itu, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada Kementerian Perhubungan sebagai Ketua Delegasi di IMO dari Indonesia karena sudah bersatu dan solid untuk pemenangan Indonesia.
“Ke depannya BPK RI akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dan kinerja IMO, sehingga diharapkan dapat mengumpulkan data dan informasi yang detail guna mendukung kemajuan maritim di Indonesia,” ujar Firman.
Setelah terpilih kembali menjadi anggota dewan IMO kategori C yang memliki kepentingan khusus dalam transportasi atau navigasi maritim, diupayakan untuk mencerminkan representasi dari wilayah geografis negaranya.
Menhub Budi Karya mengatakan, Indonesia memiliki tiga isu yang menjadi fokus untuk dibahas di dalam Forum IMO.
Pertama tentang lingkungan hidup dengan isu sampah plastik. Kedua, berkaitan dengan SDM vokasional di Indonesia di sektor maritim yang tidak kalah dengan negara lain. Ketiga, yaitu terkait peran perempuan yang sudah banyak berbuat untuk sektor maritim di Indonesia.
Menhub Budi menerangkan ketiganya isu yang unik dan Indonesia mempunyai kepentingan akan hal tersebut, selain tentu saja masalah keselamatan dan keamanan.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019