• Beranda
  • Berita
  • Menteri Edhy ingin mahasiswa bantu tingkatkan kualitas SDM perikanan

Menteri Edhy ingin mahasiswa bantu tingkatkan kualitas SDM perikanan

1 Desember 2019 22:08 WIB
Menteri Edhy ingin mahasiswa bantu tingkatkan kualitas SDM perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berswafoto dengan perwakilan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Jumat (29/11/2019). ANTARA/HO KKP. 
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menginginkan mahasiswa dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor kelautan dan perikanan nasional.

"Mahasiswa adalah orang yang cerdas yang biasanya bisa melakukan apa saja di lapangan. Begitu menghadapi kesulitan, dia tidak akan berhenti di tengah jalan kesulitan. Selalu berusaha mencari jalan keluarnya," kata Menteri Edhy dalam rilis di Jakarta, Minggu.

Menteri Edhy telah menerima Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada Jumat (29/11).

Himapikani merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa perikanan dari 103 kampus di seluruh Indonesia.

Baca juga: Kemenko Maritim dan Investasi pangkas regulasi usaha ikan hias

Menteri Edhy menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat mahasiswa yang tergabung dalam Himapikani. Menurut dia, mahasiswa Himapikani adalah calon pemimpin masa depan di sektor perikanan.

"Kalau Anda serius menjalankan kegiatan belajar sesuai tujuan kalian masuk sekolah perikanan, saya yakin industri perikanan di Indonesia baik budidaya maupun tangkap bahkan pengolahan akan maju pesat," ucapnya.

Menteri Edhy mengingatkan, Indonesia memiliki potensi budidaya perikanan yang butuh keikutsertaan Himapikani dalam pengembangannya.

Baca juga: Menteri Edhy jajaki kerja sama dengan Prancis atasi sampah di laut

Menurut dia, budidaya perikanan Indonesia tidak kalah dari negara-negara lainnya. Ia berpandangan, sektor ini juga mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini sudah cukup baik di antara negara-negara G-20.

"Budidaya adalah kunci. Panjang pantai kita itu nomor dua di dunia setelah Kanada. Tapi dalam berbudidaya di wilayah pantai, kita baru memanfaatkan 10 persen saja. Luasan tambak udang kita tidak lebih dari 300.000 hektar saja," jelas Edhy.

Namun, untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi ini, Menteri Edhy berpendapat Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang memadai.

Oleh karena itu, ujar dia, keberadaan jurusan perikanan dan kelautan di setiap kampus akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan sektor ini.

"Ke depan kebijakan kami akan fokus dalam sentra budidaya, semua budidaya baik itu ikan untuk ketahanan pangan, ikan untuk hias, juga ikan untuk industri," ujarnya.

Menteri Edhy melanjutkan, pemerintah juga menyediakan bantuan akses permodalan bagi masyarakat yang ingin menekuni usaha perikanan. Ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses masyarakat dengan bunga yang sudah turun dari 7 persen menjadi 6 persen.

Khusus di bidang kelautan dan perikanan, KKP juga memiliki Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dengan bunga lunak.

"Himapikani dapat memberikan pendampingan bagi masyarakat. Misalnya ikut menggiatkan usaha budidaya di masyarakat. Untuk menghidupkan lahan, KKP memiliki bantuan ekskavator dan dapat mengadakan mesin pembuat pakan mandiri. Mahasiswa dapat berkontribusi dengan membantu akses jaringan irigasi, membangun jaringan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), bekerja sama dengan pemerintah dengan ilmu yang dimiliki," ucapnya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019