PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni siap menghadapi musim libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang akan berlangsung mulai H-14 (11/11/2019) hingga H+14 (8/1/2020).Hal ini menjadikan aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting agar tercipta zero accident pada pelayanan Natal dan Tahun Baru ini
Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru, perusahaan BUMN itu telah menyelesaikan docking (perawatan kapal) untuk seluruh armadanya sehingga dapat mengoperasikan 26 kapal trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis untuk melayani masyarakat Indonesia.
"Beberapa antisipasi akan kami lakukan. Selain telah menyelesaikan docking untuk seluruh kapal, kami juga akan menyesuaikan jadwal dengan skema rerouting untuk mensiasati keterbatasan kapal dan meningkatnya permintaan akan angkutan kapal," Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Perusahaan juga akan menambah frekuensi pada ruas-ruas yang berpotensi mengalami lonjakan penumpang untuk libur akhir tahun, seperti pada ruas Papua Port, Papua Port-Ambon, Bitung-Jayapura Port, dan Batam-Belawan, tambahnya.
Selain itu, perusahaan juga akan melakukan sejumlah penambahan ruas untuk KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang dalam melayani wilayah Tengah, seperti ruas Tarakan-Nunukan-Balikpapan-Makassar-NTT dan KM Nggapulu pada wilayah Timur khususnya Maluku dengan penambahan ruas Ambon, Banda dan Tual.
Pelni juga akan mengoperasikan KM Lawit dengan melakukan penambahan ruas dengan tujuan Padang dan Sibolga.
Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut No UM.002/14/12/SK/2019 tentang penambahan kapasitas jumlah penumpang kapal angkutan Lebaran dan Natal 2019 serta Tahun Baru 2020, perusahaan juga akan menambah kapasitas angkutan penumpang.
Namun, dispensasi jumlah penumpang di tiap-tiap kapal berbeda berdasarkan hasil audit kapal oleh Kementerian Perhubungan. Ada pun tiket tambahan akan dijual setelah seluruh tiket utama terjual habis.
"Kami akan kembali menjual tiket dispensasi bagi masyarakat yang akan berpergian pada periode Natal dan Tahun Baru. Penjualan tiket dispensasi sesuai dengan jumlah yang diizinkan oleh Kementerian Perhubungan agar tetap menjamin keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama perjalanan," kata Yahya.
Yahya menegaskan penambahan jumlah penumpang tersebut juga akan dibarengi dengan jumlah alat alat keselamatan yang berada di atas kapal.
"Hal ini menjadikan aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting agar tercipta zero accident pada pelayanan Natal dan Tahun Baru ini," imbuhnya.
Guna mendukung kelancaran perjalanan pelanggan, Pelni mengimbau pelanggan dapat membeli tiket jauh-jauh hari dan tiba di pelabuhan keberangkatan minimal dua jam sebelumnya.
Pembelian tiket sudah dapat diakses pda H-30 dari tanggal keberangkatan. Tiket dapat diakses melalui aplikasi Pelni Mobile App, agen resmi dan loket-loket di kantor cabang.
Dengan demikian, penumpang cukup memesan tiket via ponsel dan melakukan pembayaran melalui ATM atau Indomaret dan Alfamart terdekat.
Setelah mendapat kode booking, tiket dapat dicetak saat akan berangkat di pelabuhan keberangkatan.
"Seluruh penumpang wajib menunjukkan identitasnya di pelabuhan keberangkatan saat check in. Tiket harus sesuai dengan identitasnya. Jika para pelanggan menemui kendala, silahkan menghubungi contact center Pelni di 162 yang melayani pelanggan 24 jam," kata Yahya.
Baca juga: Pelni operasikan kapal negara layani tiga rute tambahan tol laut
Baca juga: Pelni akan rilis aplikasi logistik Januari 2020
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019