Peraih medali emas Asian Games 2018 ini membukukan nilai terbanyak 467 dari delapan peserta yang turun pada kejuaraan dua tahunan itu, seperti yang dilaporkan tim pelaksanaan SEA Games 2019.
Baca juga: Emas masih seret, Indonesia berharap dari dari pencak silat
Untuk memastikan medali emas, Puspa harus menunggu mengingat baru tampil pada urutan enam dan wakil tuan rumah Filipina Mary Francine Padios tampil di urutan kedua dengan nilai 454 dan berhak meraih medali perak.
Untuk medali perunggu direbut oleh pesilat asal Brunei Darussalam, Anisah Najihah Abdulah dengan nilai 451. Pesilat negara yang berada di Pulau Kalimantan ini menjalani lomba pada urutan lima.
"Bersyukur dengan hasil hari ini. Dua kali sebagai pembuka kunci bagi teman-teman. Dulu di Asian Games 2018 dan sekarang di SEA Games 2019. Ayo kita sama-sama terus berjuang," kata Puspa Arum Sari melalui rekaman wawancara tim Indonesia.
Baca juga: Tampil di 9 kelas, pencak silat targetkan empat emas SEA Games
Baca juga: Menpora berharap pencak silat jadi penyumbang medali emas SEA Games
Pada setiap klaster pelaksanaan SEA Games 2019, tim Indonesia menempatkan beberapa perwakilan dan khusus untuk klaster Subic ada mantan atlet lari nasional Suryo Agung Wibowo.
Apa yang diraih Puspa jelas melepas dahaga, karena cabang olahraga ini asli Indonesia. Apalagi tiga nomor putra yang diharapkan menyumbang emas gagal merealisasikan target.
Pesilat andalan Indonesia, Dino Bima Sulistianto yang turun nomor seni tunggal putra hanya meraih perunggu dengan raihan 460 poin. Medali emas direbut pesilat tuan rumah Filipina, Eemar Taucel dengan nilai 470 dan perak direbut pesilat Singapura dengan poin 461.
Kegagalan juga dialami tim beregu Indonesia yang beranggotakan Trio Nunu, Anggi dan Asep pada nomor seni beregu putra. Begitu juga dengan pasangan Dedi Setiadi dan Agung Falatehan pada nomor ganda putra.
Indonesia tetap berpeluang menambah medali emas dari cabang olahraga pencak silat mengingat untuk nomor tarung sudah mulai dipertandingkan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019