"(Personel dikerahkan) dari berbagai wilayah di Indonesia yang kami libatkan," kata Irjen Istiono melalui siaran pers, Selasa.
Baca juga: Korlantas Polri gelar apel persiapan pengamanan Natal-Tahun Baru
Baca juga: 1.449 personel gabungan jaga Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Bogor
Baca juga: Pemkot Surabaya terjunkan 2.700 personel amankan Natal-Tahun Baru
Ia menjelaskan Korlantas Polri akan segera menggelar operasi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 yang bersifat kemanusiaan.
"Operasi Natal dan Tahun Baru adalah operasi kemanusiaan. Jadi kami mengutamakan tindakan pencegahan dan imbauan yang kami prioritaskan kepada pengguna jalan agar berjalan lancar," kata Istiono.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu memprediksi puncak kepadatan lalu lintas akan terjadi pada tanggal 21-22, 25, 28 dan 29 Desember 2019.
"Kami prediksi terjadi kepadatan di sana. Oleh karena itu gelar pasukan akan kami laksanakan tanggal 20 Desember," ujarnya.
Setelah itu, lanjut dia, pasukan akan disebar ke titik-titik yang sudah ditentukan termasuk di lokasi pelayanan publik. "Semua jalur pengamanan, semua lini kami akan lakukan," katanya.
Istiono menjelaskan sejumlah titik yang menjadi fokus pengamanan diantaranya jalur tol dan jalur non tol, lokasi wisata, pusat perekonomian, tempat-tempat ibadah dan juga termasuk jalur-jalur pelabuhan maupun bandara.
"Itu tempat-tempat konsentrasi sasaran yang harus kami lakukan fokus pengamanan untuk kami jamin tertib dan berjalan aman di sana," ujarnya.
Mantan Kapolda Bangka Belitung itu menambahkan pihaknya sudah memetakan sejumlah titik rawan kemacetan. Misalnya penumpukan kendaraan di rest area dan persinggungan di penyempitan jalan.
Akan diberlakukan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar arus lalu lintas di titik-titik rawan macet tersebut.
Selain tol, titik kemacetan di jalur non tol juga sudah diprediksi. Antara lain kemacetan pasti terjadi di jalur Nagreg. "Itu pasti akan terjadi kepadatan (arus lalu lintas)," katanya.
Demikian juga di jalur wisata, akan terjadi peningkatan arus lalu lintas dan kemacetan.
"Ya pasti terjadi karena semua mengarah pada satu titik. Bukan kemacetan sebenarnya, tetapi antrean kepadatan yang terjadi di sana. Wajar saja," katanya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019