Pujian itu tidak lepas dari keputusan Bambang Soesatyo menarik diri dari bursa pencalonan Ketua Umum Golkar yang dinilai membuat suasana Munas menjadi tenang.
"Yang saya banggakan Mas Bambang Soesatyo. Terima kasih Mas Bambang Soesatyo membuka Munas menjadi adem, tenang," kata Airlangga dalam pidato di pembukaan Munas X Golkar di Jakarta.
Airlangga kemudian berbicara banyak mengenai hal lain.
Mulai dari mengapresiasi kehadiran Presiden dalam Munas X Golkar di tengah kesibukan sebagai kepala negara.
Dia lalu bercerita bahwa ini pertama kalinya Golkar menghelat Munas di kawasan Mega Kuningan, hingga mengingatkan kepada seluruh kader untuk senantiasa menjadi ujung tombak partai beringin.
Namun di penghujung pidatonya dia kembali memuji Bamsoet.
Airlangga menegaskan Partai Golkar sudah berjanji apapun yang terjadi, Golkar tidak boleh terpecah lagi. Golkar ingin menjadikan Munas momentum besar mempersatukan dan membesarkan partai, bukan sebaliknya.
"Dalam konteks itu kepada Ketua MPR salah satu kader terbaik, saya mengapresiasi setinggi-tingginya sore ini kami telah bertemu dan beliau menarik diri dari bursa ketua umum," kata Airlangga.
Menurut Airlangga, Bamsoet dengan tegas menyatakan setia dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan lain.
"Saya apresiasi keputusan tersebut, contoh konkret kedewasaan Golkar. Itu pula yang menjadi cerminan demokrasi. Kita sama-sama akan mengembangkan Partai Golkar," jelas dia.
Baca juga: Presiden Jokowi apresiasi kesejukan dalam Munas Golkar
Baca juga: Dedi Mulyadi sudah prediksi Bamsoet mundur kontestasi caketum Golkar
Baca juga: Round up - Bamsoet mundur sebelum Munas Golkar digelar
Baca juga: Mundur sebagai calon ketua umum Golkar, Bamsoet akui legawa
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019