PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan obligasi internasional atau junior global bond sudah terserap di pasar luar negeri sebelum perayaan Imlek 2020.penerbitan obligasi internasional itu menarik dana investor untuk menambah likuiditas korporasi
"Kami atur sebelum minggu terakhir itu bisa masuk semua karena pada umumnya BTN (pasarnya) di Singapura," kata Direktur Finance, Planning dan Treasury BTN Nixon Napitupulu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, pasar di Singapura dan Hong Kong akan libur ketika merayakan Tahun Baru Imlek sehingga dipastikan tidak ada transaksi di pasar keuangan.
Rencananya, Bank BUMN itu menerbitkan global bond sekitar 250 juta dolar AS pada awal tahun 2020.
Baca juga: BTN akan bentuk aset manajemen unit 2020
Ia mengharapkan penerbitan obligasi internasional itu menarik dana investor untuk menambah likuiditas korporasi.
Beberapa waktu lalu, lanjut dia, Kementerian BUMN sudah memanggil sejumlah korporasi milik negara termasuk BTN untuk pengaturan penerbitan obligasi internasional itu.
"Jadi market itu mengatakan jangan sampai market di Indonesia itu keluar bersamaan. Setidaknya satu minggu, satu. Nah itu kami atur," katanya.
Selain BTN, beberapa BUMN lain yang juga akan menerbitkan global bond, lanjut dia, yakni Pertamina dan Waskita Karya.
Beberapa negara pasar yang dituju oleh korporasi itu selain Singapura adalah Amerika Serikat.
Baca juga: SMF-BTN catatkan efek senilai Rp2 triliun
Selain menerbitkan global bond, BTN bekerja sama dengan Sarana Multigriya Finansial (SMF) melakukan pencatatan perdana Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP) senilai Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia.
Pencatatan efek itu diharapkan akan menjadi sumber pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan perumahan.
BTN, kata dia, juga mendapatkan pendapatan fee base atas transaksi sekuritisasi tersebut.
"Kami juga mendapat manfaat likuiditas sehingga uang bisa diputar kembali karena prinsip sekuritisasi adalah aset KPR dijual putus," katanya.
Baca juga: BTN tingkatkan penyaluran subsidi rumah melalui tabungan
Baca juga: Konsolidasi internal, BTN bidik pertumbuhan kredit 6-8 persen 2020
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019