Penularan Hepatitis A di Depok, Jawa Barat, meluas dengan jumlah kasus yang diidentifikasi total 262 sejak kasus pertama ditemukan pada pertengahan November hingga 3 Desember 2019 menurut data Kementerian Kesehatan
"Kasus pertama ditemukan di SMP 20 Depok, tetapi persoalannya tidak berhenti di situ. Sampai 3 Desember, hepatitis A yang diidentifikasi mencapai 262 kasus," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, total ada 262 orang yang diduga memiliki gejala dan tanda infeksi virus Hepatitis A serta 171 orang yang menurut hasil pemeriksaan imunoglobulin M dan imunoglobulin G menunjukkan indikasi terinfeksi virus tersebut.
Anung mengatakan bahwa penularan Hepatitis A di Depok pertama diidentifikasi pada 12 November dan kasus terakhir dilaporkan 20 November 2019.
Ia memastikan Kementerian Kesehatan terus memantau kejadian luar biasa (KLB) penularan Hepatitis A di Depok.
Anung mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, termasuk cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, sebelum makan dan setelah buang air untuk mencegah penularan virus tersebut.
Sebelumnya sejumlah siswa dan staf di lingkungan SMPN 20 Depok terjangkit Hepatitis A sehingga sekolah selama beberapa hari meliburkan siswa.
Dinas Kesehatan Kota Depok menetapkan penularan Hepatitis A di wilayah kerjanya sebagai KLB lokal setelah kasus infeksi virus Hepatitis A meluas hingga di luar lingkungan sekolah tersebut.
Hepatitis A adalah infeksi pada organ hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, yang menular melalui makanan dan minuman terkontaminasi virus serta kontak langsung dengan orang yang mengalami infeksi.
Baca juga:
Dinas Kesehatan Depok masih pantau guru dan siswa terjangkit Hepatitis A
Sumber penularan Hepatitis A di Depok diduga makanan/minuman tercemar
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019