Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada 2020 akan lebih baik dari 2019 atau di kisaran 5,1 - 5,5 persen.Optimisme itu terutama bersumber dari akselerasi perekonomian domestik, investasi dan ekspor yang membaik
"Optimisme itu terutama bersumber dari akselerasi perekonomian domestik, investasi dan ekspor yang membaik," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu saat Pertemuan Tahunan BI Sumut 2019, Sinergi Transformasi Inovasi Menuju Indonesia Maju.
Pada 2019, pertumbuhan ekonomi Sumut diprediksi di kisaran 5,0 - 5,4 persen.
Dia menjelaskan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh meningkat karena perbaikan daya beli masyarakat.
Upah Minimum Provinsi Sumut yang naik 8,5 persen atau sebesar Rp2,49 juta per bulan di 2020 mendoromg daya beli masyarakat.
Sementara harga minyak kelapa sawit yang diperkirakan naik d luar negeri akan mendorong daya beli masyarakat juga dan sekaligus meningkatkan devisa.
Investasi juga diperkirakan meningkat khususnya dengan berlanjutnya berbagai proyek multi years.
Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi menyebutkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dukungan semua pihak.
"Jangan lagi banyak biaya termasuk untuk perizinan investasi yang membuat investor malas berinvestasi di Sumut," katanya.
Apalagi Presiden Joko Widodo sudah menegaskan semua harus menghilangkan atau memperpendek birokrasi.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019