Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala menyebutkan tempat-tempat publik dewasa ini begitu membutuhkan perhatian ekstra berkaca dari kejadian ledakan di Monas.
"Selalu ada hikmah dibalik musibah, apa itu terjadi di Monas yang bukan hanya tempat ngumpul umum biasa tapi amat elit masuk ring 1, dari itu bisa muncul pemikiran kalau di ring 1 saja bisa begini apalagi kalau di tempat-tempat umum yang lain," kata Adrianus Meliala di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Polisi: Tidak ada personel pengamanan 212 bawa granat asap
Baca juga: Polda Metro: Granat asap di Monas bukan milik polisi
Adrianus menilai belakangan ini, kejadian membahayakan keamanan di tempat umum ternyata tidak hanya akan menimbulkan korban saja, tetapi memberikan dampak lebih berbahaya yakni bisa mengakibatkan kekacauan kegaduhan.
"Pola masyarakat sekarang mendorong itu, orang semuanya punya media komunikasi, bisa merekam dan memiralkan secara cepat sesuatu yang sebetulnya belum tahu apa yang terjadi, apalagi terjadinya di tempat publik," ucapnya.
Oleh karena itu, perhatian lebih diperlukan untuk fasilitas publik ke depannya, yakni berupa perbaikan manajemen pengelolaan, pengawasan dan jaminan keamanan.
"Penjagaannya atau pengamanan yang dilakukan dengan cara CCTV atau orang, bisa sistemnya, monggo terserah pemerintah untuk membuat aman," kata dia.
Sekitar pukul 07.15 WIB Selasa pagi, terjadi ledakan di bagian sisi utara kawasan Monumen Nasional (Monas).
Baca juga: Ledakan di Monas, Prabowo: Tunggu hasil penyelidikan
Ledakan tersebut diduga berasal dari sebuah granat asap yang ditemukan oleh anggota TNI. Granat yang meledak itu melukai dua orang prajurit yakni Serma Fajar Arisworo dan Praka Gunawan Yusuf yang sedang berolahraga.
"Dugaan sementara hasil temuan tim di lapangan, berasal dari granat asap," ujar Gatot dalam jumpa pers bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, ketika itu.
Fajar mengalami luka cukup parah di tangan sebelah kiri namun ia masih dalam keadaan sadar. Sementara Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha, ketika kejadian Gunawan masih sempat meminta bantuan rekan-rekannya yang lain untuk membantu Fajar.
Pasca ledakan kedua prajurit yang terkena ledakan tersebut langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Baca juga: Ledakan di Monas, polisi masih tunggu hasil pemeriksaan Puslabfor
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019