"Penentuan besaran tarif merupakan kewenangan pemerintah," kata Dirut PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) Djoko Dwijono kepada pers saat meninjau sebelum peresmian jalan tol layang itu di Jakarta, Rabu petang.
JJC selaku operator jalan tol yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia itu pun menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah (Kementerian PUPR dan BPJT) mengenai besaran tarif yang akan diberlakukan.
Baca juga: Jembatan terpanjang di Indonesia siap dioperasikan
Baca juga: Tol layang Japek II gratis saat libur Natal-Tahun Baru
Baca juga: Kemenhub usulkan tak ada perbedaan tarif Tol Jakarta-Cikampek layang
Djoko dan Direktur Operasi JJC Biswanto bersama Corporate Communication and Community Development PT Jasa Marga Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk
Dwimawan Heru Santoso mengajak media menjajal jalan tol layang itu.
Djoko mengemukakan, uji fungsi telah dilakukan terhadap konstruksi jalan itu. Uji fungsi itu untuk mendapatkan Sertifikat Layak Operasi (SLO) sebelum diresmikan dan dioperasikan.
"Dari uji fungsi itu, memang masih ada yang harus diperbaiki. Tentu kami perbaiki, " katanya.
Misalnya kelengkapan rambu dan marka jalan. Selain itu menyangkut rescu, derek, kerja sama dengan rumah sakit serta kendaraan patroli.
Mengenai "rest area", dia mengatakan, sampai sekarang tidak ada. Umumnya "rest area" di jalan tol untuk jarak 50 kilometer, namun tol layang ini hanya 38 kilometer.
Namun pihaknya sudah menyiapkan SOP untuk keadaan darurat. Antara lain parkir darurat (emergency), putar arah (u turn) dan lawan arus (contra flow).
Di sepanjang tol layang itu terdapat delapan bukaan yang bisa untuk mengakses "rest area" di jalan tol bawah seperti di KM 50 arah Cikampek dan KM 06 arah Jakarta.
Dia menjelaskan, jalan tol layang ini berada di atas tol Cikampek ruas Cikunir hingga Karawang (Jawa Barat) dan masih dengan dua lajur, sedangkan di bawahnya, yakni Tol Jakarta-Cikampek masing-masing empat jalur.
PT Waskita Karya menggandeng Acset menjadi kontraktor pembangunan jalan tol layang ini.
Investasi yang digelontorkan mencapai Rp16,2 triliun, Rp13,5 triliun di antaranya untuk konstruksi.
Pewarta: Sri Muryono
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019