Bagi Federer, keikutsertaannya di Wimbledon menjadi upaya untuk mempertahankan rekor pemegang gelar Grand Slam terbanyak, kini tercatat 20 gelar juara, dan bisa menjadi kemenangan Grand Slam pertamanya sejak Australia Open 2018.
Sementara bagi Djokovic, keunggulan atas Federer dengan 7-6(5), 1-6, 7-6(4), 4-6, 13-12(3) di Wimbledon menjadi kemenangan kelimanya di arena SW19 London dan menambah gelar juara Grand Slamnya menjadi 16 gelar.
Berdasarkan catatan atptour.com, Rabu, pertandingan babak final tersebut menjadi pertandingan terlama sejak tahun 1877 dengan durasi empat jam 57 menit.
"Itu mungkin pertandingan terberat secara mental yang pernah saya ikuti. Saya pernah menjalani pertandingan yang paling berat secara fisik melawan Nadal di putaran final Australia Open yang berlangsung hampir enam jam, tapi secara mental ini adalah tingkat yang berbeda," kata Djokovic.
Sementara bagi Federer, meski harus mengalami kekalahan usai menjalani pertandingan panjang bagi Djokovic namun tak membuatnya berputus asa untuk mengejar gelar lain di musim depan.
"Saya akan melihat ke belakang dan berpikir itu bukan lah yang terlalu buruk. Saya masih sanggup untuk melanjutkan (permainan) karena saya tidak ingin berada dalam depresi dari pertandingan yang luar biasa itu," pungkas Federer.
Baca juga: Federer catat kemenangan ke-50 usai tekuk Tsitsipas di Basel
Baca juga: Soal serangan balasan, Nadal dan Djokovic paling unggul
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019