• Beranda
  • Berita
  • Wall Street bangkit kembali didukung optimisme perdagangan baru

Wall Street bangkit kembali didukung optimisme perdagangan baru

5 Desember 2019 06:45 WIB
Wall Street bangkit kembali didukung optimisme perdagangan baru
Ilustrasi: Para pialang sedang bekerja memperhatikan layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. REUTERS/Brendan McDermid/aa.

Saham Johnson & Johnson naik 1,6 persen setelah tes baru-baru ini menunjukkan bedak bayinya bebas asbes....

Wall Street bangkit kembali dari penurunan hari sebelumnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena optimisme investor mendapat dorongan dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pembicaraan dengan China mengenai kesepakatan perdagangan sementara berjalan "sangat baik."

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri penurunan beruntun tiga hari dengan reli berbasis luas, yang dipimpin oleh saham-saham keuangan, perawatan kesehatan, dan teknologi yang sensitif-tarif.

Komentar Trump mendukung laporan Bloomberg bahwa dua ekonomi terbesar dunia itu lebih dekat untuk menyetujui berapa banyak tarif yang akan dibatalkan dalam kesepakatan perdagangan "fase satu".

Kekhawatiran bahwa jalan buntu dalam negosiasi dapat menyebabkan tarif baru mulai berlaku sesuai jadwal pada 15 Desember telah mengurangi antusiasme para pelaku pasar dalam beberapa hari terakhir, dengan rata-rata saham utama AS turun kembali dari rekor tertinggi minggu lalu.

Baca juga: Bursa Wall Street jatuh di tengah konflik perdagangan yang meluas

Namun, sekalipun ketika pasar saham dikhianati oleh perkembangan perdagangan harian, Doug Cote, manajer portofolio senior di Voya Investment Management di New York, percaya para investor tidak akan melupakan fundamental pasar yang mendasarinya.

"Apa pun yang terjadi pada hari apa pun adalah karena perdagangan, tetapi mosaiknya jauh lebih kaya di bawahnya," kata Cote. "Konsumen semangat. Itulah yang ada di balik ketahanan di pasar dan ini akan menjadi musim liburan terbaik. "

“Semua orang melihat pertempuran perdagangan ini sebagai Perang Dunia Tiga, dan ternyata tidak,” Cote menambahkan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 146,97 poin atau 0,53 persen, menjadi berakhir di 27.649,78 poin. Indeks S&P 500 bertambah 19,56 poin atau 0,63 persen, menjadi ditutup di 3.112,76 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 46,03 poin atau 0,54 persen, menjadi 8.566,67 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di wilayah positif, dengan energi menikmati kenaikan persentase terbesar, didorong oleh kenaikan 4,0 persen pada harga minyak mentah.

Alphabet Inc naik 1,9 persen setelah pengumuman bahwa Sundar Pichai akan mengambil alih kepemimpinan sebagai CEO.

Saham Johnson & Johnson naik 1,6 persen setelah tes baru-baru ini menunjukkan bedak bayinya bebas asbes. Investigasi Badan Makanan dan Obat AS melaporkan sejumlah kecil karsinogen dalam produk awal tahun ini.

Platform perjalanan daring Expedia Group Inc melonjak 6,2 persen, di antara para peraih keuntungan teratas di S&P 500, setelah ketua Barry Diller mengumumkan pengunduran diri kepala eksekutif dan pejabat keuangan perusahaan.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup lebih rendah dipicu penurunan Wall Street

Di sisi ekonomi, sebagian besar pelaku pasar mengabaikan data November yang lemah dari ADP, yang melaporkan penambahan gaji swasta lebih sedikit dari yang diharapkan, dan dari laporan PMI Institute for Supply Management, yang menunjukkan pertumbuhan sektor jasa melemah.

Investor sekarang mengincar laporan pekerjaan November Departemen Tenaga Kerja AS, yang diharapkan akan dirilis pada Jumat.

Volume transaksi di bursa Amerika Serikat mencapai 7,00 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 6,79 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019