Dalam pengujian tertutup itu, perusahaan tidak mengungkapkan spesifikasi mobil itu, namun mereka menyatakan bahwa menggunakan empat mesin dalam satu mobil merupakan hal yang sulit.
"Ini hampir seolah-olah Anda memiliki pedal gas yang terpisah untuk setiap roda," kata insinyur Porsche Engineering, Ulf Hintze dikutip dari CarsCoops, Kamis.
Baca juga: Eurokars perkenalkan Porsche 911 generasi ke-8
Baca juga: Volkswagen sangkal jual saham Lamborghini
Hal itu menjadi kian sukar karena para insinyur Porsche Enginering tidak dapat memasang sensor tambahan. Sebagai gantinya, mereka harus membuat perangkat lunak guna menjaga keempat motor tetap selaras dan mampu merespons perubahan kondisi.
Sensor itu diklaim dapat mengamati kemudi kendaraan secara terus-menerus, memonitor berbagai faktor termasuk seberapa kuat setir diputar, berapa banyak pengemudi melakukan akselerasi, dan berapa banyak kendaraan memutar pada sumbu vertikal.
Jika ada skenario atau gerakan yang tidak sesuai, perangkat lunak akan melakukan intervensi, misalnya mengerem atau mempercepat roda.
Porsche mengatakan hal itu terjadi "secara sangat halus dan cepat," dan pengemudi tidak akan menyadarinya. Seperti yang dikatakan Hintze, "Rasanya seperti mengemudi di atas rel."
Baca juga: Boeing gandeng VW dan Porsche produksi kendaraan terbang
Baca juga: Porsche pertimbangkan baterai dari China
Baca juga: Alpine A110S ternyata lebih mahal dari Porsche Cayman
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
