"Berdasarkan hasil rapat dengan pimpinan dan forkompimda masa tanggap darurat bencana banjir bandang diperpanjang 14 hari ke depan sampai dengan 19 Desember," kata Komandan Tanggap Darurat Yulian Efi didampingi Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan Richi Amran, di Padang Aro, Kamis.
Ia mengatakan, keputusan perpanjangan masa tanggap darurat setelah melalui berbagai pertimbangan diantaranya kondisi cuaca yang terus hujan.
Baca juga: Jembatan Sungai Pangkua Solok Selatan putus diterjang banjir
Selain itu katanya, masyarakat yang terdampak banjir bandang masih takut kembali ke rumah, pembukaan akses transportasi juga masih berjalan serta adanya jembatan darurat yang masih dikerjakan dan masih terdapat pengungsi.
Ia menjelaskan, saat ini masih ada beberapa akses jalan yang belum bisa dilalui serta jembatan darurat belum selesai.
Sedangkan untuk dapur umum, katanya, tidak diaktifkan lagi pada perpanjangan masa tanggap darurat dan pendistribusian bantuan langsung dilakukan ke lapangan dengan koordinator posko utama.
Saat ini jumlah pengungsi ada 34 kepala keluarga dengan 203 jiwa di dua titik lokasi yaitu Manggih sebanyak tujuh kepala keluarga dengan 28 Jiwa dan balai adat 27 kepala keluarga (KK) dengan 175 jiwa.
Pemerintah juga menyiapkan posko cadangan di SD 19 Sapan Salak dan akan diaktifkan bila cuaca hujan dengan jumlah 85 KK.
Banjir bandang dan longsor di wilayah itu terjadi pada Rabu (20/11) pukul 21.00 WIB, Jumat (22/11) pukul 20.00 WIB dan Minggu (24/11) pukul 22.00 Wib akibat curah hujan cukup tinggi dengan durasi lama sedangkan kapasitas sungai kecil dan tanah labil.
Akibat banjir dan banjir bandang yang melanda Solok Selatan 1.184 kepala keluarga dengan 6.898 jiwa terdampak dan beberapa daerah sempat terisolasi.
Baca juga: Solok Selatan tambah tempat pengungsian korban banjir
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019